Mohon tunggu...
briggita christie
briggita christie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STIE Trisakti / 201950114

Halo Semua 🙋🏻‍♀️

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Servant Leadership: Kepemimpinan yang Sudah Langka

26 Juli 2021   18:23 Diperbarui: 26 Juli 2021   18:45 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden John F. Kennedy | Sumber : newsbusters.org

Ada sebuah ilustrasi yang menceritakan bahwa ada seorang gadis ingin menemui kekasihnya tetapi satu-satu nya cara untuk menemui kekasihnya adalah dengan menggunakan kapal karena mereka tinggal di pulau yang berbeda. Saat itu gadis tersebut tidak memiliki uang untuk menemui kekasihnya yang akan pergi untuk waktu yang lama, sehingga gadis tersebut menghampiri kapal kapten untuk menanyakan apakah bisa mengantarnya untuk menemui kekasihnya. Karena gadis itu tidak memiliki uang, maka kapten kapal menawarkan perjalanan gratis dengan syarat untuk bermalam dengannya. Gadis itu mengalami kebingungan dan pergi untuk bertanya kepada pertapa 1. Pertapa 1 tidak memberikan solusi dan hanya memberitahu gadis itu untuk memikirkan segala risiko yang dapat terjadi jika menerima tawaran dari kapten tersebut. Karena gadis itu tidak memiliki solusi lain maka ia menuruti kapten kapal dan pergi menemui kekasihnya. Saat bertemu kekasihnya, ia menceritakan bagaimana ia dapat sampai walaupun tidak memiliki uang. Reaksi sang kekasih marah dan memutuskan hubungan dengan gadis itu. Gadis itu bingung karena tidak memiliki uang untuk balik ke pulau nya sehingga ia menemui pertapa 2 di pulau itu. Pertapa 2 itu mendengarkan cerita gadis itu dan dia menawarkan tempat untuk bermalam, makanan, dan uang untuk balik ke pulau gadis itu besok pagi. 

Dari ke lima tokoh yang ada dalam ilustrasi tersebut, dapat dilihat bahwa gadis itu adalah seorang yang polos dan mau menerima resiko apa saja asal dapat mencapai tujuannya, kekasih gadis itu adalah orang yang egois dan tidak memiliki rasa empati sedikit pun pada gadis itu, lalu ada si kapten kapal yang menguntungkan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain, Pertapa 1 yang hanya memberikan nasihat, dan Pertapa 2 yang memberikan bantuan kepada gadis itu. 

Tokoh yang mendapatkan perhatian saya adalah tokoh ke lima yaitu si Pertapa 2. Memiliki watak yang baik hati, mau menolong, dan mendahului orang lain daripada diri nya sendiri merupakan hal yang sudah langka. Saat ini, banyak sekali orang yang karena ingin bersaing mendapatkan posisi tertinggi, mereka akan cenderung memiliki sikap seperti Kapten Kapal. Dimana melakukan segala hal yang menguntungkan dirinya sendiri tanpa memikirkan kerugian yang ditanggung oleh orang lain. 

Tokoh Pertapa 2 mengingatkan saya kepada salah satu presiden Amerika Serikat yaitu John F. Kennedy. Lahir pada tahun 1917, John Fitzgerald Kennedy merupakan salah satu presiden termuda yang pernah memimpin Amerika. Dia adalah presiden pertama yang lahir pada abad ke-20, veteran muda pertama Perang Dunia II yang mencapai Gedung Putih. Kennedy, selama masa kepresidenannya yang singkat, mengusulkan banyak langkah penting untuk kedepan. Dalam sebuah pidato di American University pada tahun 1963, ia berbicara dengan ramah tentang Uni Soviet, sehingga meredakan Perang Dingin. Hari berikutnya, setelah hampir dua tahun menghindari sebagian besar masalah hak-hak sipil, dia menyampaikan pidato yang sangat elegan, dan meluncurkan sebuah gerakan untuk RUU hak-hak sipil yang dia harapkan akan mengakhiri segregasi rasial. Dia juga mengusulkan RUU hak suara dan program federal untuk memberikan perawatan kesehatan kepada orang tua dan orang miskin. 

Ada beberapa gaya kepemimpinan lain yang dapat digunakan untuk menggambarkan Kennedy seperti Transformasional dan perilaku, tetapi yang paling merepresentasikan gaya kepemimpinan Kennedy adalah pemimpin yang melayani (Servant Leadership). Sepuluh karakteristik utama dari kepemimpinan yang melayani adalah mendengarkan, empati, hubungan yang menyembuhkan, kesadaran, persuasi, konseptualisasi, pandangan ke depan, penatalayanan, komitmen terhadap pertumbuhan orang, dan komitmen untuk membangun komunitas.


Servant Leaderhip melayani kelompok mereka dengan bekerja atas nama mereka untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka. Menurut Richard L. Daft dalam buku nya "The Leadership Experience", Seorang Servant Leader adalah kepemimpinan di mana pemimpin melampaui kepentingan diri sendiri untuk melayani kebutuhan orang lain, membantu orang lain tumbuh, dan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mendapatkan materi dan emosional. Contohnya adalah Kennedy sebagai pemimpin yang melayani adalah di mana ia mengambil tindakan tegas dalam memperjuangkan persamaan hak -- ia menyerukan undang-undang hak-hak sipil yang baru. Kennedy menciptakan lingkungan yang nyaman bagi orang Amerika. Visinya memperluas kualitas budaya nasional dan peran sentral seni dalam masyarakat yang vital, membawa Amerika ke era baru.

" Ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country " - John F. Kennedy


Pernyataan yang Kennedy ucapkan ini menekankan pada karakteristik "membangun komunitas" yang merupakan salah satu dari 10 karakteristik kepemimpinan yang melayani. Komunitas dalam hal ini adalah sesama warga negara kita yang semuanya memiliki kepentingan yang sama untuk kebaikan yang lebih besar bagi negara kita. Sebagai pemimpin yang melayani, Kennedy ingin membangun komunitas, negara, dan menyediakan tempat di mana setiap orang akan merasa aman dan terhubung. Dia memiliki komitmen yang kuat kepada para pengikutnya. Gaya transformasional dan perilaku juga mempertimbangkan pengikut ke dalam teori kepemimpinan tetapi John F. Kennedy adalah Servant Leader sejati.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa John F. Kennedy, seorang Servant Leader, juga memiliki salah satu kepribadian yang unggul dari lima besar dimensi kepribadian (Big Five personality dimensions) yaitu kepribadian Agreeableness. Kepribadian ini menunjukan sikap sejauh mana seseorang mampu bergaul dengan orang lain dengan bersikap baik, kooperatif, pemaaf, penyayang, pengertian, dan percaya. Seorang pemimpin yang mendapat nilai tinggi pada keramahan tampaknya berperang dan mudah didekati, sedangkan pemimpin yang rendah pada dimensi ini mungkin tampak dingin, jauh, dan tidak peka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun