Mohon tunggu...
brewok cloth
brewok cloth Mohon Tunggu... Pemilik usaha konveksi baju

Brewok Cloth adalah industri skala kecil menengah dibidang konveksi baju. Workshop kami terletak di kabupaten boyolali. Minat saya selain mengembangkan bisnis retail, saya juga ingin memperdalam digital marketing.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Konveksi Zaman NOW: Ketika Pesan Seragam Semudah Chat Di WhatsApp

13 Juni 2025   01:11 Diperbarui: 13 Juni 2025   01:11 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesan seragam semudah membalas chat

 

Oleh: Brewok Cloth

 Dunia Seragam yang Tak Lagi Sama

Bayangkan kamu seorang HRD di perusahaan kecil-menengah. Ada acara kantor, atau kamu butuh seragam baru untuk tim operasional. Tapi begitu mulai cari vendor konveksi, prosesnya malah ribet. Tanya desain mesti cetak manual, revisi bisa makan waktu seminggu sendiri.

Padahal sekarang sudah tahun 2025. Masa iya, pesan baju masih harus model lama?

Inilah yang mulai disadari banyak pelaku usaha di bidang konveksi. Digitalisasi ternyata bukan cuma buat sarana informasi,  e-commerce atau fintech, tapi juga untuk industri garmen dan seragam kantor.

Ketika WhatsApp & Form Online Mengubah Segalanya

Brewok Cloth merupakan sebuah industri rumahan skala kecil menengah di bidang konveksi pakaian yang kini mulai menerapkan sistem pemesanan digital. Alih-alih sistem ribet seperti zaman dulu, mereka menawarkan proses seperti ini:

  • Pelanggan isi form order digital langsung dari browser

  • Desain dikirim dan direvisi melalui WhatsApp

  • Proses produksi dimulai hanya setelah desain benar-benar disetujui

  • Semua dilakukan tanpa harus bertemu langsung

Proses yang dulunya bisa makan waktu berminggu-minggu, sekarang bisa diselesaikan hanya dalam hitungan hari – bahkan jam kalau desainnya simpel.

Konveksi Bukan CMT: Kenapa Ini Penting?

Salah satu nilai plus Brewok Cloth adalah mereka memiliki workshop sendiri alias bukan CMT (Cut, Make, Trim) murni. Artinya:

  • Proses produksi dikontrol langsung

  • Timeline bisa dipercepat

  • Komunikasi lebih jelas karena tidak lewat pihak ketiga

Ini jadi poin penting, terutama buat perusahaan yang menginginkan hasil seragam berkualitas dan on time.

Personal Touch Tetap Penting

Meskipun digital, mereka tetap mempertahankan sisi personal. Pelanggan bisa merevisi desain, bertanya langsung ke admin, dan diskusi soal jenis sablon atau bordir.

Mereka juga menggunakan teknologi modern seperti:

  • Bordir komputer (hasil lebih rapi dan tahan lama)

  • Sablon DTF (Direct To Film) yang makin populer karena tajam & awet

Buat yang ingin hasil profesional tapi tetap fleksibel, ini jadi kombinasi ideal.

Dari Seragam ke Identitas

Saya jadi berpikir ulang soal fungsi seragam. Ini bukan sekadar pakaian kerja. Seragam adalah identitas tim. Logo di dada bukan cuma hiasan, tapi representasi nilai, semangat, dan kebanggaan.

Karena itu, vendor konveksi pun harus ikut berkembang. Bukan cuma produksi cepat, tapi juga responsif, terbuka, dan mau mendengarkan kebutuhan kliennya.

Penutup: Konveksi Masa Depan Ada di Saku Kita

Kalau dulu pesan seragam butuh banyak tenaga dan waktu, kini proses itu bisa selesai dari ujung jari. Digitalisasi dalam konveksi bukan hanya mempermudah proses, tapi juga meningkatkan pengalaman pelanggan.

Buat pelaku UMKM, event organizer, hingga HRD perusahaan, layanan seperti yang ditawarkan Brewok Cloth bisa jadi solusi praktis di tengah rutinitas yang makin padat.

Kamu punya pengalaman pesan seragam yang berkesan (atau malah bikin stres)? Yuk share di kolom komentar!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun