Mohon tunggu...
Braydon Young
Braydon Young Mohon Tunggu... Mahasiswa - hello

Bio

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksin atau Tidak?

29 Juli 2021   16:57 Diperbarui: 29 Juli 2021   17:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sampai pada saat ini, sebagian kecil masyarakat Indonesia masih meragukan vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah. Dikutip oleh Kompas, Menteri Agama Yaqut Cholil Qourmas mengatakan bahwa 36% dari masyarakat Indonesia masih ragu untuk divaksinasi. 

Hal ini dikarenakan sebagian warga Indonesia menganggap bahwa vaksin itu tidak halal (Kompas TV & Persada, 2021). 

Tidak hanya itu, ada pula beberapa alasan lain seperti kekhawatiran terhadap efek samping vaksin, keraguan akan keamanan vaksin, dan ketidakpercayaan pada efektivitas vaksin (Kompas.com & Pranita, 2021).

Tercatat pada tanggal 27 Juli 2021, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka 556,281 (Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2021). Hal ini sangat memprihatinkan karena jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi hanya 16.5% (Ritchie et al., 2021), sedangkan untuk mencapai herd immunity, setidaknya 70% dari suatu populasi harus sudah imun atau sepenuhnya tervaksinasi (D'Souza & Dowdy, 2021). Maka adanya keraguan dari masyarakat akan menghalangi tercapainya persentase tersebut. 

Seluruh masyarakat Indonesia perlu untuk segera divaksinasi agar negara kita bisa cepat pulih dalam waktu sesingkat mungkin. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi, ada beberapa sektor yang terancam seperti pendidikan, teknologi, dan juga ekonomi. 

Pada bidang pendidikan, ujian nasional ditiadakan. Sedangkan pada sektor ekonomi, akibat banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaannya, PDB Indonesia akan terus memburuk. Selain itu, ekonomi yang memburuk akan merugikan industri teknologi Indonesia karena kurangnya investasi dari pemerintah.

Di bidang pendidikan, siswa-siswi yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19 adalah angkatan-angkatan kelulusan seperti kelas 6, kelas 9, dan kelas 12 yang tidak bisa melaksanakan ujian nasional (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2021). Ditiadakannya ujian nasional akan menyebabkan para lulusan tersebut kehilangan standar seleksi untuk lanjut ke jenjang pendidikan berikutnya (Putri & Kompas Cyber Media, 2019). Tidak hanya itu, negara Indonesia secara keseluruhan juga akan dirugikan karena pemerintah kehilangan standar untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. 

Di sisi lain, perekonomian Indonesia juga turut terancam. Akibat situasi lingkungan kita yang belum membaik, kebanyakan orang diharuskan untuk Work From Home untuk membatasi kontak fisik dan mencegah penularan dari penyakit Covid-19. Tidak hanya itu, banyak perusahaan telah melakukan pemotongan gaji hingga memecat karyawan untuk meminimalkan biaya operasi sehingga banyak orang kehilangan pekerjaan dan sumber pendapatannya. Kedua hal ini dapat mengurangi kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, aksi tersebut dapat pula berdampak negatif pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang menyebabkan berkurangnya pengeluaran pemerintah untuk pengembangan industri teknologi. 

Sehingga, Indonesia akan sulit untuk bersaing dengan negara lain. Hal ini sangat disayangkan karena teknologi adalah industri terbesar di dunia pada saat ini (Kennedy, 2016). Daya saing yang rendah pada akhirnya bisa berdampak buruk kepada PDB  Indonesia karena keterbatasan untuk berekspor produk teknologi.

Maka dari itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti terhapusnya standar pendidikan untuk para siswa dan pemerintah, hilangnya pekerjaan dan sumber pendapatan masyarakat Indonesia, serta kurangnya daya saing industri teknologi Indonesia di pasar internasional yang diakibatkan oleh tidak turut usainya pandemi Covid-19, alangkah baiknya apabila masyarakat lebih didorong oleh pemerintah untuk menerima vaksinasi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun