Mohon tunggu...
Brama WahyuMaharay
Brama WahyuMaharay Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kuliah di Universitas Airlangga, Fakultas Vokasi program studi perpajakan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sea Games 2023 Paling Kacau dan Terburuk?

15 Mei 2023   00:27 Diperbarui: 15 Mei 2023   00:40 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Southeast Asian Games atau dikenal dengan sebutan Sea Games adalah pesta olahraga yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan diikuti oleh negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Terdapat 11 negara yang menjadi peserta, yaitu Vietnam, Filipina, Kamboja, Singapura, Brunei, Malaysia, Indonesia,  dan Timor Leste, Myanmar, dan Laos. Sea Games awalnya bernama SEAP Games (Southeast Asian Peninsular Games). SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, yang menjabat sebagai Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Latar belakang dibentuknya SEAP Games atau SEA Games adalah untuk mengeratkan kerjasama,  dan hubungan antar negara di kawasan ASEAN melalui sarana olahraga. Sea Games pertama kali diselenggarakan di Bangkok pada tanggal 12 sampai 17 Desember tahun 1959.

Tahun 2023 meraupakan terselenggaranya Sea Games yang ke-32, dan Kamboja yang menjadi tuan rumah kali ini. Dimulai tanggal 5 hingga 17 Mei 2023. Dalam pelaksanaan sebuah acara biasanya ada beberapa hal yang gagal atau mis. Baik karena ketidaksiapan panitia atau fakor yang lain. Hari demi hari pelaksanaan Sea Games tahun 2023 sering timbul kekacauan yang memancing kemarahan dan hujatan publik.

Bendera Indonesia Terbalik

Di hari pertama perhelatan tak luput dari perhatian warganet, yaitu terjadinya insiden bendera Indonesia terbalik saat pembukaan SEA Games 2023. Saat itu, sesi parade penari yang membawa bendera negara-negara peserta SEA Games. Bendera Indonesia yang dibawa salah satu penari terlihat terbalik menjadi putih merah.  Ini merupakan salah satu hal sepele yang sepertinya tidak perlu terjadi dan sangat fatal. Sebab bendera merupakan identitas, dan simbol kehormatan yang semestinya dijunjung tinggi kehormatannya. Namun, pihak Kamboja telah meminta maaf atas kejadian ini.

Kamar Atlet Bocor

Nasib yang kurang menyenangkan dialami oleh atlet bulutangkis asal Indonesia. Saat hujan badai mengguyur kota Phnom Penh, atap kamar yang ditempati oleh atlet Indonesia itu terus meneteskan air hujan hingga menggenangi lantai dan membasahi tempat tidur. Warganet mengetahui hal ini karena salah satu penghuni kamar tersebut mengunggah kejadian ini ke media sosial. Kamar tidur yang menjadi hal vital pun tak luput dari kekacauan. Kamar sebagai tempat beristirahat seharusnya telah disiapkan dengan maksimal. Panitia harus bekerja sama dengan pengelola wisma yang dijadikan para atlet menginap, seperti kelayakan infrastruktur, jarak mobilisasi, serta pelayanan yang diberikan, sehingga para atlet merasa nyama.


Kursi Plastik Di Ruang Ganti Timnas

Kontroversi terkait Sea Games 2023 semakin ramai dibicarakan saat akun resmi social media Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengunggah foto suasana ruang ganti Timnas sepak bola Indonesia. Warganet menyoroti fasilitas yang didapat oleh para pemain dinilai sangat tidak layak. Kursi yang dipakai di ruang ganti tersebut hanya berupa kursi plastik ala kadarnya, banyak yang menyebutnya sebagai "kursi hajatan". Pada umumnya, ruang ganti berisi loker yang disediakan tiap pemain sebagai tempat menyimpan perlengkapan. Sehingga pemain dapat menata perlengkapannya dengan rapi. Berbeda dengan ruang ganti di Kamboja, yang terjadi justru diluar perkiraan dan terlihat sangat sederhana. Tidak ada satu loker pun yang disediakan, hanya beberapa tempat gantungan baju dan kursi kayu panjang untuk menyimpan pakaian. Dengan begini, fasilitas di ajang intenasional seperti Sea Games dapat dikatakan sangat kurang layak.

Penerangan Podium Menggunakan Lampu Mobil

Momen penyerahan medali Sea Games 2023 terbilang aneh. Kejadian miris ini dirasakan oleh atlet Indonesia (Hendro Yap), cabor jalan cepat yang berhasil menyabet medali emas. Prosesi pengalungan medali ini dilakukan dalam  kondisi gelap dan cukup sederhana. Karena hari sudah gelap serta tidak ada penerangan yang memadai, alhasil untuk menerangi podium,  penyelenggara hanya menggunakan sorotan lampu mobil. Tak sampai disitu saja, prosesi penyerahan medali ini juga tanpa diadakan pengerekan bendera merah putih. Ketika sesi pemotretan pun, awak media yang datang harus dibantu dengan senter agar terlihat jelas di kamera.

Diatas merupakan sedikit kejadian kecil yang dapat kita saksikan. Masih banyak kekacauan-kekacauan lain yang terjadi. Tidak ada yang tahu, apa yang sebenarnya terjadi dibalik terselenggaranya Sea Games 2023 di Kamboja ini. Apakah ada pihak yang tidak bertanggung jawab, serta memanfaatkan momen ini sebagai ladang "korupsi". Kita dapat melihatnya dari ketidaksiapan infrastruktur, ketidaksiapan panitia, serta ketidakjelasan jalannya acara. Menurut Kemenpora, Dito, "Kamboja merupakan Negara yang baru akan berkembang, tentu harus banyak melakukan evaluasi dan peningkatan".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun