Mohon tunggu...
Bramantyo Dwi Hardianto
Bramantyo Dwi Hardianto Mohon Tunggu... S1 Ilmu Komunikasi

Saya senang menonton film/series dan pergi ke tempat tertentu

Selanjutnya

Tutup

Film

Hubungan Ibu-Anak-Menantu yang Kompleks di Film Norma

24 Agustus 2025   09:47 Diperbarui: 24 Agustus 2025   11:29 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thumbnail Youtube official trailer film Norma (Youtube Dee Company)

Agama mengajarkan kalau surga itu letaknya di bawah telapak kaki ibu. Kita juga harus senantiasa hormat kepada orang tua, khususnya ibu. Tetapi apa masih pantas ibu seperti ini dihormati?

Beberapa tahun yang lalu, seorang perempuan muda asal Serang bernama Norma Risma berbicara ke salah satu siniar lokal tentang pengalaman pahitnya di tengah suami (menantu) dan ibu kandungnya (mertua). Dia bilang di tengah-tengah hubungan tersebut ada skandal terlarang yang membuat dirinya mau tidak mau menjebloskan mereka ke penjara, guna menciptakan efek jera.

Dee Company membawa kasus viral ini ke layar lebar, di bawah andil sutradar Guntur Soeharjanto dan produser Dheeraj Kalwani. Film ini dibintangi beberapa artis ternama, seperti Tissa Biani (Norma), Wulan Guritno (Rina), Nunung (Bude Fitri), Naura Hakim (Etni), Erick Estrada (Yahya), Rukman Rosadi (Abdul), serta Yusuf Mahardika (Irfan).

Bercerita tentang Irfan, seorang bos di sebuah toko yang menaruh hati kepada Norma, teman satu SMA-nya. Tidak berlangsung lama, Irfan pun menikahi Norma atas restu ayah Norma.

Foto pernikahan Irfan dan Norma dalam adegan film (Twitter akuratco)
Foto pernikahan Irfan dan Norma dalam adegan film (Twitter akuratco)

Ayah Norma berpesan kepada Irfan untuk menjaga Norma dan ibunya, sebab dirinya bekerja di Jakarta. Irfan pun mengangguk seolah menyanggupi amanat tersebut.

Ada cerita lain, ibu Norma tidak merestui pernikahan tersebut dan diam tanpa kata setelah Norma dan Irfan tinggal bareng di rumah. Alasannya, dia merasa Irfan bukan cowok baik-baik.

Norma menjadi waswas karena perkataan ibunya. Saat dia ke toko tempat Irfan bekerja, dia mendapati Irfan sedang digoda oleh Etni, staf tokonya. Norma yang melihat itu curiga kalau Irfan ada apa-apa dengan Etni. Padahal kenyataannya lebih parah dari itu.

Setelah Irfan dan Norma bersepakat untuk membuat kedai mi ayam agar ibu Norma bisa berjualan. Irfan jadi menunjukkan sikap aneh. Mulai dari merayu ibu Norma dengan kata-kata manis, sering menghampiri ibu Norma di kedai mi ayam atau rumah saat istirahat siang, hingga berkata dia ada rasa dan ingin ibu Norma mengutarakan hal itu juga.

Dan iya, ibunya ternyata juga memiliki perasaan cinta kepada Irfan, rasa ingin menjadi kekasihnya. Pemikiran gila tersebut sayangnya tidak diketahui Norma. Mereka masih menyembunyikannya meski sempat ketahuan bude Fitri, kakak dari ayah Norma dan Yahya. Ayah Norma juga sempat melihat gelagat aneh, saat sang ibu menciumi baju kerja Irfan.

Lantas, akankah Norma mengetahui perselingkuhan tersebut? Apa yang akan Norma lakukan ke ibu dan suaminya jika mengetahui hal tersebut?

Film tentang perselingkuhan yang diangkat dari kasus viral sebenarnya bukan sekali ini terjadi di Indonesia. Sebelumnya, sudah ada Ipar Adalah Maut. Namun, yang ini lebih gila dari segi cerita.

Akting pemain ada yang kurang dari film ini, terutama performa Yusuf Mahardika sebagai karakter Irfan. Sementara, Wulan Guritno seolah berhasil menciptakan kesan ibu yang dari depan tidak suka kehadiran menantu. Akan tetapi, di belakang Norma dia menjadi pelakor bagaikan musuh dalam selimut.

Film ini terkesan serius karena hampir tidak memiliki adegan komedi, kecuali saat adegan Yahya dan bude Fitri mengintip keanehan dari kamar rumah ibu Norma.

Dari segi soundtrack lagunya Tak Sanggup Lagi oleh Rossa. Lagu ini merupakan lagu yang banyak dipakai drama FTV sehingga menciptakan kesan sinetron menurut saya pribadi.

Adegan warga menggerebek Irfan dan ibu Norma (inibalikpapan.com)
Adegan warga menggerebek Irfan dan ibu Norma (inibalikpapan.com)

Saya cukup menyukai akhir dari film ini. Saat warga kampung datang berbondong ke rumah Norma. Mereka meminta ibu Norma yang masih telanjang beserta Irfan keluar dari rumahnya. Tindakan Norma menindaklanjuti kasus itu dengan menjebloskan ibu kandung dan suaminya ke penjara juga termasuk logis dan memberikan efek jera dibandingkan saat di film Ipar Adalah Maut.

Film ini memiliki pesan jangan mudah percaya dengan laki-laki. Jangan sampai terjadi lagi kasus seperti ini, di mana keluarga selingkuh dengan pasangan anggotanya sendiri, terlepas itu adik bahkan orang tua. Skandal bisa terjadi kapan saja dan di mana saja selama ada kesempatan dan pikiran jahat.

Kompasianer yang cocok menonton film Norma Antara Mertua dan Menantu adalah para pencinta drama FTV berbau perselingkuhan dan orang yang tersakiti. Saat ini, untuk menontonnya bisa dilakukan di situs Netflix.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun