Mohon tunggu...
Bramantyo Dwi Hardianto
Bramantyo Dwi Hardianto Mohon Tunggu... S1 Ilmu Komunikasi

Saya senang menonton film/series dan pergi ke tempat tertentu

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kulik Gen Alpha dan Pariwisata Indonesia Bareng Kopaja71

22 Agustus 2025   19:58 Diperbarui: 22 Agustus 2025   20:33 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi presentasi diskusi buku Kopaja71 (Nur Taufik Al Ghifari)

Tanggal 18 Agustus 2025. Ini kali ketiga aku main ke 02 Corner gedung Kompas Gramedia depan Bentara Budaya Jakarta. Sebelumnya, aku ke sini untuk buka puasa bersama blogger Kompasiana, yang membuatku bertemu bang Horas, pendiri komunitas Kompasiana Jakarta (Kopaja71). Di sini juga aku pernah ikut dan melihat suasana casting film pendek Ngidam.

Kali ini pertama kalinya aku datang ke acara Kopaja71. Acaranya dilaksanakan tanggal 18 karena masih banyak yang libur kerja. Selain itu, juga masih dalam suasana peringatan kemerdekaan Indonesia ke-80.

Dari jam setengah sepuluh sampai jam 12 siang, aku mendapat banyak hal bersama anggota Kopaja71. Mulai dari makanan, perlombaan, sampai diskusi buku yang bahasannya kritis sekali.

Diskusi Buku Mempersiapkan Gen Alpha Agar Siap Memasuki Dunia Kerja Sejak Dini

Pak Merza, penulis buku tentang gen alpha (dok. pribadi)
Pak Merza, penulis buku tentang gen alpha (dok. pribadi)
Setelah dibuka oleh mbak Zarna sebagai MC dan bang Horas beserta pembacaan doa, acara kemudian diambil alih oleh bu Erry. Beliau membuka acara diskusi dari dua blogger senior, pak Merza dan pak Syaiful. Keduanya membuat buku yang mengkritisi tentang Indonesia, tetapi dari sisi berbeda.

Buku tulisan pak Merza bertujuan untuk mereduksi kesalahan orang tua dari generasi sebelumnya terhadap generasi Z. Mereka dipermasalahkan HRD karena sikapnya pada saat interview, sehingga tidak mendapatkan pekerjaan. Padahal generasi Z mempunyai potensi yang tinggi.

Mereka juga belajar melalui internet sehingga lebih banyak tahu apa yang terjadi saat ini, dibanding generasi sebelumnya. Namun, disayangkan orang tua mereka juga sibuk dengan gadget sehingga tidak memperhatikan sang anak.

Pak Merza mengatakan buku ini terdiri dari sebelas bab. Di dalamnya juga terdapat kuesioner untuk memandu kita bagaimana cara membimbing generasi alpha agar kesalahan dari generasi Z tidak berlanjut kepada generasi berikutnya.

Diskusi Buku Pariwisata Indonesia Harus Memupus Anggapan Turis Sebagai Calon Mangsa

Pak Syaiful, penulis buku tentang pariwisata Indonesia (dok. pribadi)
Pak Syaiful, penulis buku tentang pariwisata Indonesia (dok. pribadi)
Sehabis pak Merza melakukan presentasi selama sepuluh menit, acara dilanjutkan dengan pemaparan pak Syaiful tentang buku tulisannya. Pak Syaiful yang merupakan jurnalis senior salah satu media berita membicarakan tentang pariwisata di Indonesia yang dianggap aneh bagi para wisatawannya.

Menurut beliau, penjual makanan di Indonesia banyak yang memberikan harga tidak masuk akal saat tahu pelanggannya wisatawan. Semboyan Wonderful Indonesia menurutnya lebih cocok diganti Indonesia Asian Landscape. Sebab, objek wisata negara lain juga pasti indah bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun