Mohon tunggu...
Bramantyo Dwi Hardianto
Bramantyo Dwi Hardianto Mohon Tunggu... S1 Ilmu Komunikasi

Saya senang menonton film/series dan pergi ke tempat tertentu

Selanjutnya

Tutup

Film

Dua Film yang Dibintangi Ringgo Agus Rahman Ini Seru Ditonton

22 Maret 2025   12:49 Diperbarui: 22 Maret 2025   12:49 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thumbnail Youtube film pendek "Sepuluh Meter" (Youtube OCBC NISP)

Ringgo Agus Rahman adalah aktor yang sudah membintangi banyak film. Baik itu film pendek maupun film panjang.

Dia memulai aktingnya dalam film "Jomblo: Sebuah Komedi Cinta". Film ini merupakan coming of age adaptasi Salman Aristo yang diangkat dari novel laris Adhitya Mulya dan disutradarai Hanung Bramantyo.

Hanung sendiri sebenarnya pernah merilis dua versi film "Jomblo: Sebuah Komedi Cinta". Ada yang diproduksi di rumah Sinemart pada tahun 2006. Ada juga yang diproduksi di rumah Falcon pada tahun 2017.

Namun, yang dibahas kali ini dari rumah Sinemart. Alasannya, karena cerita film ini paling mirip seperti naskah novel aslinya. Meski penggambaran karakternya tidak ada yang pas.

Lagu tema film "Jomblo: Sebuah Komedi Cinta" dinyanyikan oleh grup band asal Bandung, Seurieus. Beberapa lagu yang dinyanyikan mereka seperti "Sendiri Itu Indah", "BDG 19 Okt", "Kecuali Dia", dan "Jomblo-Jomblo Bahagia".

"Jomblo: Sebuah Komedi Cinta" berkisah tentang empat sahabat jurusan teknik sipil UNB angkatan tahun 1999 sampai 2000. Empat sahabat tersebut pergi ke kampus tetangganya, Unjat, untuk mencari pacar. Mereka terdiri dari Agus, Doni, Bimo, dan Olip.

Agus merupakan pria berkacamata yang tinggal bersama sepupu perempuannya, Teh Guti, seorang pengusaha toko roti. Agus memiliki pacar bernama Rita. Tetapi karena tidak nyaman dengan hubungannya, dia berselingkuh dengan Lani.

Doni digambarkan sebagai pria tampan yang gemar melakukan hubungan sensual dan mabuk-mabukan. Namun, sisi negatifnya dia tidak suka berkomitmen sama perempuan.

Olip adalah pria asal Aceh yang tergila-gila kepada perempuan bernama Asri, mahasiswi jurusan biologi. Akan tetapi, dia tidak berani mengungkapkan perasaannya sampai tiga tahun.

Sahabat Agus yang terakhir namanya Bimo. Dia merupakan anak seorang dalang yang setiap kali menembak perempuan selalu ditolak.

Konflik film ini ada pada momen ketika Doni juga mencintai Asri dan menjalin hubungan serius berdua. Meski Doni jujur ke Olip akan hal tersebut, namun hal ini memicu pertengkaran. Apakah persahabatan mereka bisa dikembalikan seperti sediakala?

Hal yang jenaka dari film "Jomblo: Sebuah Komedi Cinta" adalah wayang orang dan peperangan yang muncul dalam imajinasi Bimo dan Olip. Narasi suara yang dijelaskan karakter Agus juga lucu. Dia menggunakan bahasa Indonesia dengan aksen Sunda.

Akting para pemain yang mencerminkan kehidupan mahasiswa atau mahasiswi pada masa itu juga dilakoni dengan natural. Hal menarik lainnya adalah animasi 2D bergerak yang dibuat di bagian pembuka.

Adegan animasi 2D menarik kedua, ketika Agus menjelaskan sesuatu seperti rute bagaimana dia harus mengantar Rita dari kampusnya di Unjat saat berpacaran.

Pesan moral dari film "Jomblo: Sebuah Komedi Cinta" adalah tentang bagaimana seharusnya seseorang berhubungan dengan pasangannya. Kalau tidak salah, diucapkan karakter Agus di bagian akhir, dia berkata, "pasangan itu harus saling mengerti, saling menerima, dan saling menghormati".

Film lain dari Ringgo Agus Rahman yang juga saya tonton adalah film pendek berjudul "Sepuluh Meter". Film ini digarap oleh Yandy Laurens, bisa ditonton di Youtube OCBC NISP sejak tahun 2020.

Thumbnail Youtube film pendek
Thumbnail Youtube film pendek "Sepuluh Meter" (Youtube OCBC NISP)

Konsep film ini sederhana, bahkan tidak terlihat seperti akting. Bercerita tentang Ringgo yang bermain laptop mencari info tentang update virus Covid 19 (Corona). Dia juga mengalami kegelisahan karena tidak bisa ke mana-mana saat pandemi.

Lalu, Ringgo melakukan video call menggunakan aplikasi seperti Skype dengan Nirina. Di sini juga ada cameo suami Nirina dan istri Ringgo.

Mereka membahas cara menghadapi stres. Film ini ditutup dengan nasihat Nirina kepada Ringgo, yang intinya Ringgo harus ikhlas menghadapi kondisi di rumah saja dan tetap melakukan yang terbaik.

Film ini direkomendasikan untuk Kompasianer yang menyukai genre romantis komedi dan karya sutradara Yandy Laurens.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun