Lima Tips Menyalurkan Skills di Masa Ekonomi Sulit

Masih hangat moment tahun baru yang optimis, penuh harapan dan semangat membara menjemput semua yang masuk dalam wishlist 2025. Sebagian besar pasti mengalami hal ini ya? Namun gairah optimisme itu luluh lantak saat realita tak kunjung memberikan jalan meskipun sedikit saja celah untuk memberikan peluang.

Berita-berita media arus utama massif mengabarkan gelombang PHK besar-besaran dari mulai sektor jasa hingga industri. Pemberitaan pengangguran yang semakin meningkat seperti yang diberitakan Kompas.id pada edisi 7 Mei 2025 yang mencatat kenaikan 7,28 juta pengangguran per februari 2025 malah lebih parah dari masa pandemi. Berbagai isi berita tersebut tercermin dalam kenyataan di lapangan. Banyak kompetensi yang tidak tersalurkan, meskipun banyak relasi tapi tidak sejalan dengan kebutuhan kedua belah pihak dan peran "orang dalam" masih mendominasi kompetisi di dunia kerja formal maupun freelance.

Walaupun tidak berdampak buruk bagi sebagian besar individu namun berita-berita yang terus berlanjut hingga saat ini dapat memengaruhi psikologis seorang pejuang yang sedang berusaha bangkit menjemput asa  seperti rasa insecure untuk melangkah lebih jauh. Menurunkan rasa percaya diri hingga ragu dalam berproses. Hal-hal manusiawi ini tidak dapat disangkal atau sepenuhnya disalahkan karena realita harus diakui bukan ditutupi dengan menghibur diri yang sifatnya hanya sesaat.

Buat Teman-teman yang memiliki banyak skill namun belum banyak yang tersalurkan ke bidang pekerjaan yang memiliki standar upah, berikut lima cara yang bisa diimplementasikan secara bertahap.

Gambar Mapping Skills (Sumber: Canva)

1. Mapping Skills

Saat memetakan skills tuangkan dalam tulisan tangan atau digital semua potensi yang dimiliki berdasarkan level expertise seperti berikut ini:

-          Skills yang dikuasai: Menulis, Digital Marketing, Public Speaking.

-          Skills yang tidak terlalu dikuasai namun bisa dikerjakan: Desain grafis, Fotografi.

-          Skills yang sedang dipelajari: Data science, yoga instructor, usaha catering.