Mohon tunggu...
BPOM RI
BPOM RI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

RCA (Read-Confirmation-Action), Langkah Bijak Hadapi Hoaks

17 Agustus 2018   17:02 Diperbarui: 17 Agustus 2018   17:06 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam agama Islam, ayat Al Quran yang turun pertama adalah 'Iqra', bacalah!

Pada konteks hoaks, ada saran untuk tidak membaca hoaks, tapi biasanya kalau dilarang justru reaksi yang muncul adalah penasaran. Jadi, hoaks yang beredar justru harus dibaca, tapi dengan tenang, teliti dan waspada. Umumnya hoaks memancing efek spontan, sehingga ilustrasi yang digunakan juga bombastis. Maka penting sekali untuk membaca hoaks dengan tenang, rileks, kalau perlu sambil ngopi..

2. Confirm

Setelah membaca, tidak perlu langsung bereaksi impulsif dan emosional, apalagi jika kita tau bahwa itu hoaks, tidak usah marah, kesal, atau bahkan banting hape..jangan!!! Yang perlu dilakukan adalah lakukan konfirmasi atau tabayyun, bahkan Menkominfo juga menyarankan kita untuk biasakan melakukan tabayyun dalam menyikapi hoaks.  

Langkah yang bisa dilakukan misalnya dengan cek ricek isi berita dengan situs yang kredibel untuk tema sejenis. Misalnya, isu obat atau makanan, ya cek di website BPOM. Jika perlu, hubungi pelayanan publik yang terkait dengan pengaduan atau layanan konsumen yang tersedia. Langkah mudah lainnya adalah dengan menjadi follower akun resmi pemerintah atau lembaga terkait.

3. Action


Langkah berikutnya adalah aksi, bukan dengan ikut menyebarkan isu hoaks karena pengen tenar dan masuk surga, tapi justru dengan menghentikan penyebaran berita itu. Aksi lain juga bisa dengan menumbuhkan kebiasaan membaca hingga tuntas dan membaca dari beberapa sumber ilmiah dan terpercaya. Oh iya, belakangan juga ada grup anti hoaks lho, bisa juga diikuti dan dijadikan rujukan untuk memilah informasi yang sedang viral.

Strategi melawan hoaks yang bersifat jangka panjang dan berkesinambungan ini sebaiknya juga berlaku dua arah, so, perlu juga ada peningkatan dari sisi BPOM sebagai regulator. 

Upaya BPOM dalam beberapa waktu terakhir layak mendapat apresiasi, seperti website yang lebih user-friendly dan medsos yang informatif. Namun, setidaknya ada 2 poin yang perlu dilakukan juga untuk meminimalisir efek hoaks, saya pakai istilah BranKas (Branding dan Kompak Selalu), begini uraiannya :

1. Branding

Menurut saya, BPOM perlu terus meningkatkan upaya untuk branding, terkait capaian kinerja, dan juga visi misinya. Hal ini berguna untuk mengikis opini bahwa BPOM tidak bekerja. Selain itu dengan branding, akan membantu peningkatan literasi informasi masyarakat. Untuk mengukur cakupan informasi, simpelnya bisa pakai indikator jumlah follower dan follower engagement. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun