Mohon tunggu...
Bozz Madyang
Bozz Madyang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Food Blogger

#MadYanger #WeEatWeWrite #SharingInspiringRefreshing #FoodBlogger - Admin Komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) Kompasiana - Email: bozzmadyang@gmail.com - Instagram/Twitter: @bozzmadyang

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Kenyal dan Nendangnya Bakmi Karet Krekot

29 November 2014   01:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:34 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini dia Booth Bakmi Ayam Karet Krekot di JSFF. (Foto Ganendra)

RABU 26 November 2014, aku berkunjung bareng teman-teman Blogger Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) Kompasiana yang menggelar aksi Gerebek ke Dok 88 La Piazza Kelapa Gading, Jakarta. Ajang Jakarta Street Food Festival (JSFF) menjadi tujuannya.

Wah tempatnya ramai, desainnya desain stret food khas kota di Asia. Langsung saja aku ‘ngider' alias keliling di area yang lumayan luas itu. Jalan kesana kemari, bingung juga habisnya jenis makanannya banyak. Maklum lebih dari 30an booth berpartisipasi di acara tahunan La Piazza itu. Keren juga sih.

Eh aku baru ingat, aku khan demen olahan menu mie pangsit. Soo, langsung ajah aku nyari-nyari menu mie dan pangsit rebus. Akhirnya di ujung kiri berseberangan dengan booth Sate Blora Cirebon dan Sate Padang Pariaman aku menemukan boot Bakmie. Lihat foto di atas. Itulah boothnya.

Langsung ajah aku pesan mie pangsit yang ternyata sehari-hari buka di kawasan Samanhudi. Menunggu sebentar, jadilah Bakmi Karet Krekot. Membayar seharga Rp. 37 ribu dengan ‘duit-duitan'. Yaaa duit-duitan, jadi alat pembayaran yang sah di area JSFF ini adalah uang kertas yang bisa ditukar dengan uang asli di Kasir. Tempatnya di depan saat pintu masuk di depan dan pintu masuk di samping.

1417172321264599197
1417172321264599197
Duit-duitan alat pembayaran yang sah di Jakarta Street Food Festival. (Foto Ganendra)

"Cik tambahin kuahnya," pinta aku pada Encik penjualnya.

"Boleh," jawabnya ramah.

Aku langsung duduk di meja tak jauh dari situ. Jadi ada seporsi mie dan kuah kaldu ayam yang ditempatkan terpisah. Aku lihat mienya berbeda dengan mie umumnya di abang-abang mie ayam itu. Jelas dunk, ini beda kelas. Mienya lebih gede dan bertekstur halus, licin, mengkilat. bentuknya tidak pipih namun gilig. Kalau dipencet terasa kenyal ‘membal'. Sedikit keras dan liat/ padat, pertanda kandungan terigunya padat. Terus ada 2 buah pangsit. Bentuknya gulung seperti umumnya. Diatas mie ditaburi potongan dadu daging ayam, daun sawi dan daun bawang.

1417172443750209378
1417172443750209378
Bakmi Ayam Karet Krekot plus pangsit. (Foto ganendra)

Saatnya menikmati. Kulihat ada toping daging ayam yang dipotong bentuk dadu, kecil-kecil. Tentu tak lupa ada daun bawangnya. Kuaduk-aduk dengan sumpit agar agar bumbunya menyatu. Eh minyaknya sedikit. Jadi mie-nya ga ‘klomoh' (istilah Jawa), karena over minyak. Setelah merasa adukan merata, ditandai dengan warna yang tambah kecolatan tapi bening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun