Publikasi jurnal di Science and Technology Index (SINTA) merupakan langkah penting bagi akademisi dan peneliti di Indonesia untuk memperoleh pengakuan akademik dan memenuhi syarat kelulusan atau kenaikan jabatan.Â
SINTA, sebagai platform pengindeksan jurnal nasional terakreditasi, menetapkan standar ketat untuk memastikan kualitas publikasi ilmiah.Â
Artikel ini menjelaskan pengertian SINTA, syarat-syarat publikasi jurnal di SINTA, dan pentingnya mematuhi kriteria tersebut untuk mendukung reputasi akademik.
Apa Itu SINTA?
Science and Technology Index (SINTA) adalah platform daring yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia untuk mengindeks dan mengevaluasi kinerja jurnal ilmiah, peneliti, dan institusi akademik.Â
Diluncurkan pada 2017, SINTA bertujuan meningkatkan kualitas dan visibilitas penelitian Indonesia melalui pengukuran berbasis bibliometrik, seperti jumlah publikasi, sitasi, dan dampak jurnal.Â
Jurnal yang terindeks di SINTA telah terakreditasi melalui sistem Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) dan diklasifikasikan ke dalam enam peringkat, dari SINTA 1 (tertinggi, nilai 85--100) hingga SINTA 6 (terendah, nilai 30--40), berdasarkan kualitas editorial, proses peer-review, dan sitasi.Â
SINTA terintegrasi dengan Google Scholar dan Scopus, memungkinkan sinkronisasi data publikasi untuk meningkatkan akurasi dan jangkauan. Bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti, publikasi di jurnal SINTA sering menjadi syarat wajib untuk kelulusan, kenaikan jabatan fungsional, atau pengajuan hibah penelitian.
Syarat Publikasi Jurnal di SINTA
Untuk mempublikasikan artikel di jurnal yang terindeks SINTA, penulis harus memenuhi sejumlah syarat yang mencakup persiapan naskah, pemilihan jurnal, dan kepatuhan terhadap standar akademik. Berikut adalah syarat utama berdasarkan pedoman resmi dan praktik umum:
Pemilihan Jurnal Terakreditasi SINTA
Artikel harus diajukan ke jurnal yang terdaftar di SINTA. Penulis dapat mencari jurnal melalui situs resmi SINTA (https://sinta.kemdikbud.go.id) pada menu "Jurnal." Pilih jurnal yang sesuai dengan bidang penelitian dan perhatikan peringkatnya (S1--S6). Jurnal SINTA 4--6 lebih cocok untuk mahasiswa S1 karena standar review-nya relatif lebih terjangkau dibandingkan SINTA 1--2. Pastikan jurnal memiliki International Standard Serial Number (ISSN) valid dan masih aktif menerima naskah.Kepatuhan terhadap Pedoman Penulisan Jurnal
Setiap jurnal SINTA memiliki pedoman penulisan (author guidelines) yang mencakup format artikel, gaya sitasi (misalnya, APA, MLA), dan struktur naskah (abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan). Penulis harus mempelajari pedoman ini di situs web jurnal, biasanya menggunakan sistem Online Journal System (OJS). Naskah umumnya terdiri dari 6.000--8.000 kata dengan minimal 80% referensi berupa artikel jurnal terbitan 5 tahun terakhir dan buku terbitan 10 tahun terakhir.Orisinalitas dan Etika Publikasi
Naskah harus orisinal dan bebas dari plagiarisme. Gunakan perangkat seperti Turnitin untuk memastikan indeks kemiripan di bawah 20--25%, dengan kutipan yang tepat. Penulis juga harus mematuhi etika publikasi sesuai pedoman Committee on Publication Ethics (COPE), seperti menghindari fabrikasi data, pengiriman ganda (double submission), atau manipulasi sitasi. Jurnal SINTA menerapkan proses peer-review yang ketat untuk menjamin kualitas.Keanggotaan dalam Komunitas Ilmiah
Penulis disarankan menjadi anggota organisasi keilmuan terkait bidang penelitian, seperti asosiasi profesi atau komunitas akademik. Keanggotaan ini menunjukkan keterlibatan aktif dalam pengembangan ilmu dan dapat meningkatkan kredibilitas naskah.Proses Pengajuan dan Biaya Publikasi
Naskah diajukan melalui OJS jurnal yang dipilih, disertai dokumen pendukung seperti data penelitian atau surat pernyataan etik. Beberapa jurnal SINTA mengenakan Article Processing Charge (APC), berkisar antara Rp500.000 hingga Rp20 juta, tergantung peringkat dan kebijakan jurnal. Namun, ada pula jurnal gratis dengan proses review yang lebih ketat dan waktu tunggu lebih lama (3--12 bulan). Penulis dapat mencari dana dari institusi atau hibah untuk menutupi biaya.Sinkronisasi dengan Google Scholar dan Scopus
Setelah artikel diterbitkan, penulis harus memastikan artikel terindeks di Google Scholar untuk sinkronisasi dengan SINTA. Jika jurnal terindeks Scopus (khususnya SINTA 1), artikel akan otomatis tersinkronisasi. Penulis perlu memperbarui profil Google Scholar dan SINTA dengan data publikasi terbaru, termasuk nama lengkap dan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) untuk dosen, agar terverifikasi oleh tim SINTA.Verifikasi oleh Tim SINTA
Setelah artikel diunggah ke SINTA melalui menu "Verifikasi Publikasi," tim verifikator akan memeriksa keabsahan naskah, termasuk metadata (judul, abstrak, ISSN) dan keberadaan nama penulis di artikel. Proses ini memakan waktu beberapa minggu hingga bulan karena antrian verifikasi. Jika ada publikasi tidak valid di Google Scholar, seperti nama penulis tidak tertera, sinkronisasi tidak akan dilakukan, dan skor SINTA tetap nol.
Akhir Kata
Publikasi jurnal di SINTA adalah langkah strategis bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk memperkuat kontribusi ilmiah dan memenuhi kebutuhan akademik.Â
Dengan memahami pengertian SINTA sebagai platform pengindeksan nasional dan mematuhi syarat-syarat publikasi, seperti pemilihan jurnal terakreditasi, kepatuhan terhadap pedoman penulisan, dan etika publikasi, penulis dapat meningkatkan peluang keberhasilan.Â
Meskipun tantangan seperti biaya publikasi, proses review yang ketat, dan waktu verifikasi yang lama mungkin muncul, manfaat seperti peningkatan reputasi akademik, visibilitas penelitian, dan pengakuan nasional menjadikan usaha ini berharga.Â
Penulis dianjurkan untuk memulai dari jurnal SINTA 4--6, memanfaatkan bimbingan dosen, dan terus meningkatkan kualitas naskah. Mari berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan Indonesia melalui publikasi jurnal yang berkualitas di SINTA!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI