Mohon tunggu...
Boxer BGL
Boxer BGL Mohon Tunggu... Profesi atlet

Hobi saya adalah olahraga seperti badminton, futsal, sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Atletik

Rokok Dan Olahraga: Dua Gaya Hidup Yang Tak Pernah Akur

7 Oktober 2025   21:28 Diperbarui: 7 Oktober 2025   21:29 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atletik. Sumber ilustrasi: PEXELS/Andrea Piacquadio

Rokok dan Olahraga: Dua Gaya Hidup yang Tak Pernah Akur

Oleh: FAIZ FADLI

Mentari sore baru saja condong ke barat, menyisakan hangat di GOR Satria Purwokerto. Di antara deru napas yang masih memburu dan peluh yang membasahi kaus, seorang anak muda menyelesaikan putaran terakhir larinya. Ia meregangkan otot, merasa puas dengan kerja kerasnya. Namun, ada satu ritual lagi yang tak boleh terlewat. Sambil duduk di tepi lintasan, ia merogoh saku, mengambil sebatang rokok, dan menyalakannya. Kepulan asap pertama ia hembuskan, seolah menjadi hadiah atas usahanya.

Pemandangan ini mungkin sudah sangat biasa bagi kita, sebuah ironi yang dinormalisasi. Tapi, pernahkah kita berpikir apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh saat kerja keras olahraga langsung 'disiram' dengan asap rokok? Mari kita bedah pertarungannya.

Medan Perang di Dalam Diri Anda

Saat kita berolahraga, tubuh kita bekerja secara harmonis untuk mencapai performa maksimal. Jantung memompa darah kaya oksigen, paru-paru bekerja efisien, dan otot menggunakan oksigen itu sebagai bahan bakar. Namun, saat asap rokok masuk, harmoni itu pecah dan perang pun dimulai. Ada tiga musuh utama yang menyabotase usaha kita:

 • Musuh 1: Karbon Monoksida (Si Pencuri Oksigen)

   Asap rokok mengandung gas beracun bernama karbon monoksida (CO). Di dalam darah, gas ini adalah penipu ulung. Sel darah merah (hemoglobin) kita seharusnya bertugas mengangkut oksigen, tapi mereka 200 kali lebih tertarik pada CO. Akibatnya, CO "mencuri" kursi penumpang yang seharusnya untuk oksigen. Saat Anda berolahraga, otot Anda berteriak meminta oksigen, tapi "taksi" sel darah merah justru penuh dengan penumpang gelap yang tak berguna.

 • Musuh 2: Nikotin (Si Pemacu Jantung)

   Nikotin adalah stimulan kuat. Bahkan saat Anda sedang santai, zat ini memaksa jantung berdetak lebih cepat dan menaikkan tekanan darah. Bayangkan, sebelum Anda mulai lari saja, jantung Anda sudah dipaksa bekerja ekstra. Ketika Anda benar-benar berolahraga, jantung yang sudah lelah itu diberi beban ganda. Ini seperti memaksa mesin mobil bekerja di putaran RPM tinggi secara konstan; cepat panas, cepat aus.

 • Musuh 3: Tar (Si Penyumbat Paru-paru)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun