Meskipun media di era Orde Baru dikendalikan oleh pemerintah, terdapat beberapa perubahan dalam industri media selama periode ini.
Peningkatan teknologi komunikasi dan kemajuan infrastruktur komunikasi memungkinkan akses yang lebih luas terhadap informasi dan media dari luar negeri.
Meskipun dengan risiko, masyarakat Indonesia mulai mendapatkan akses yang lebih besar ke berbagai perspektif yang tidak selalu sejalan dengan narasi pemerintah.
Selain itu, media cetak dan elektronik berkembang pesat dalam hal sirkulasi dan penggunaan. Peningkatan literasi dan daya beli masyarakat juga mendukung pertumbuhan media. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu sosial dan politik, bahkan jika mereka sering kali terbatas dalam mengungkapkan pandangan yang berlawanan dengan pemerintah.
Dengan demikian, meskipun terdapat kendala dan pembatasan yang signifikan, media tetap memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman dan kesadaran publik selama periode Orde Baru di Indonesia.
