Mohon tunggu...
Michael Boris
Michael Boris Mohon Tunggu... Mahasiswa

finance accounting enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial

4 Risiko Investasi Harus Diperhatikan Bagi Pemula

12 Oktober 2025   23:30 Diperbarui: 12 Oktober 2025   23:30 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Belakangan ini, kata "investasi" jadi topik yang makin sering muncul di mana-mana. Dari obrolan tongkrongan, grup WhatsApp kantor, sampai timeline media sosial semuanya bicara soal saham, reksa dana, atau kripto. Bahkan sekarang, investasi bisa dilakukan cuma lewat ponsel, tinggal klik-klik di aplikasi. Tapi, di balik tren itu, banyak juga kisah yang nggak seindah postingan Instagram. Ada yang baru mulai investasi, eh uangnya nyangkut. Ada juga yang ikut-ikutan teman, ujung-ujungnya rugi.

Faktanya, setiap investasi punya risiko. Apalagi untuk investor pemula yang baru belajar. Nah, biar kamu nggak salah langkah, yuk bahas 5 risiko utama yang paling sering dialami pemula.

1. Ikut Tren Tanpa Paham

"Katanya saham ini lagi naik!"

Kalimat-kalimat seperti ini sering jadi alasan orang membeli aset. Padahal, ikut tren tanpa riset adalah kesalahan klasik yang bikin banyak investor pemula keok di awal.

Biasanya, tren muncul karena banyak orang sedang membeli aset tersebut, jadi harganya naik. Tapi begitu hype-nya mereda, harga bisa anjlok dalam waktu singkat. Kalau kamu masuk di puncak, siap-siap mental dan saldo ikut turun.

Tips: Jangan beli karena ramai. Beli karena kamu paham bisnis atau asetnya. Belajar dulu sebelum menaruh uang. Karena dalam investasi, yang paling berbahaya bukan pasar yang turun --- tapi kamu yang nggak tahu apa yang sedang kamu lakukan.

2. Antara Serakah dan Panik

Ini dia musuh terbesar investor, yaitu emosi diri sendiri. Ketika harga naik, muncul rasa serakah. Ketika harga turun, muncul rasa takut. Akhirnya, keputusan diambil bukan karena logika, tapi karena panik.

Investor pemula sering kali membeli di harga tinggi karena takut ketinggalan (FOMO). Serta menjual di harga rendahkarena panik rugi (FUD).

Padahal, seharusnya kebalik.  Beli saat harga murah, jual saat harga tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun