Mohon tunggu...
Bonefasius Sambo
Bonefasius Sambo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang gemar menulis

Penulis Jalanan ~Wartakan Kebaikan~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Covid-19 dan Nasib Guru Honorer

2 April 2020   08:55 Diperbarui: 2 April 2020   08:51 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dampak wabah virus Corona atau Corona Deseases Virus 2019 (COVID - 19) itu luar biasa. Ini termasuk ujian bagi seluruh umat manusia. Indonesia juga termasuk di dalamnya. Pengaruhnya luar biasa. Berdampak secara signifikan pada ekonomi, pelemahan rupiah,  naiknya suhu politik,  terbatasnya aktivitas sosial muaranya tentu mengganggu keamanan dan stabilitas bangsa dan negara.

Namun demikian kita kita berharap yang terbaik bahwa bangsa ini akan baik-baik saja. Seperti kata Presiden Joko Widodo bahwa kita adalah bangsa pejuang, kita adalah petarung kita sudah terbiasa melewati persoalan dan masalah pelik yang mendera bangsa. Kira-kira begitu maksudnya.

Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan dana 405 T untuk melawan virus Corona.  Tentu dana ini akan disuntikan pada sektor-sektor penting yang terdampak virus Corona. 

Selain masalah kesehatan, menjaga nilai tukar rupiah pasti sektor ekonomi yang diprioritaskan karena langsung berhubungan dengan hajat hidup orang banyak. 

Dampak ekonomi pada masyarakat kelas bawah adalah pedagang asongan,  petani, nelayan, tukang ojek, dll. Itu kebijakan yang benar-benar populis. Namun pemerintah seperti kurang memperhatikan tenaga guru honorer.

Memang kebijakan fantastis sudah dikeluarkan oleh Mendikbud, Mas Menteri Nadiem Makarim dengan menaikkan  porsentasi dari 15 persen menjadi 50 persen untuk pembayaran gaji guru  honorer dari dana BOS. Namun itulah sifatnya periodik. Setiap sekolah punya kondisi dan karakter berbeda. Lalu kita pun tidak tahu kapan wabah ini berakhir. 

Sebagai mantan guru honorer saya tahu persis susahnya menjadi guru honorer.  Memiliki tanggung jawab sama tapi upah berbeda tergantung kondisi keuangan sekolah. Guru honorer itu adalah tulang punggung sekolah. Itu banyak terdapat di daerah 3 - T (terdepan, terluar,  tertinggal).

Kita berharap Presiden Joko Widodo bisa membuat kebijakan secara eksplisit untuk nasib guru honorer.  Misalnya kartu guru sejahtera atau apalah. Yang penting mereka bisa menerima dalam bentuk tunai. Soal data bisa diambil dari Dapodik. Sehingga dimasa work from home ini mereka bisa bekerja secara profesional karena ada kepastian dari pemerintah. Semoga....

= Salam Damai =

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun