Biar bagaimanapun, industri yang punya orientasi keuntungan, tidak dapat melupakan faktor lingkungan. Pengaruh terhadap lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas produksi, adalah tanggung jawab industri itu sendiri.
Ada banyak inovasi yang bisa diterapkan industri untuk meningkatkan efisiensinya, sehingga 'Teknologi Hijau' atau ramah terhadap lingkungan dapat tercipta. Hal itu dapat dilakukan dengan rekayasa teknologi saat perancangan pabrik, teknologi dalam operasi produksi, dan optimalisasi bahan baku juga bahan bakar. Untuk itu, pemilihan alat dalam pabrik sebagai semua upaya meningkatkan efisiensi dan menciptakan teknologi hijau juga menjadi hal penting.
Seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang semakin intens mendorong terciptanya budaya inovasi di sektor lingkungan. Teknologi hijau perusahaan plat merah yang bergerak di industri semen ini, cocok dijadikan contoh untuk industri lain.
Tercatat, PT Semen Indonesia telah menyabet penghargaan utama daro Direktorat Jenderal Mineral dan Barubara Kementerian ESDM. untuk pengelolaan lingkungan izin usaha pertambangan tahun 2015 dan 2016. BUMN industri semen ini merupakam satu-satunya perusahaan bidang industri semen yang dapat penghargaan ini (baca : https://ekonomi.kompas.com/read/2017/05/20/153000326/semen.indonesia.sabet.penghargaan.pengelolaan.lingkungan.tambang.).
Mari kita intip 7 alat-alat yang dipakai PT Semen Indonesia dalam upaya menciptakan industri berbasis teknologi hijau :
1.Main Back House Filter
Mampu menyaring debu hingga 30 mg per meter kubik udara, padahal standar yang ditetapkan pemerintah yakni sebesa 80 mg  per meter kubik udara
2.Main Storage dan Clay Crusher
Mampu menghancurkan 40 ribu ton tanah liat sampai ukuran 70 mm
3.Vertical Raw Mill
Mampu menggiling bahan baku sampai kehalusan 90 mikron sebagai umpan poses final.