Passion mungkin bisa bikin semangat bangun pagi
tapi hanya perencanaan finansial yang bikin
tak tidur lapar malamnya
(Andriy Hadinata)
Manusia adalah makhluk sosial. Sudah kodratnya mereka bersosialisasi dalam menjalani kehidupan. Bersosialisasi selain baik untuk terus menjalin silaturahmi juga sebagai ladang membuka rezeki.
Biasa kerja sama bisnis terjadi diawali dengan beberapa kali melakukan pertemuan. Pertemuan yang awalnya mungkin formal, namun lambat-laun menautkan frekuensi yang sama. Terbangunlah kesepakatan untuk lanjut bekerjasama.
Anti Boncos Squad
Mahasiswa/i dengan gelora muda senantiasa berani mencoba. Mereka seakan tiada takut mengalami kegagalan. Kegagalan justru menguatkan mental tangguh.
Dengan jiwa dan semangat muda mereka perlu menanamkan benih-benih impian, rutin menyiraminya, dan tekun memupuk agar perjalanan menggapai impian tak goyah meski hadapi badai rintangan (Rif'an,2025).
Nah, agar impian yang dituju lancar dalam perjalanan mereka patut memiliki perencanaan finansial. Mengejar impian tanpa perencanaan finansial bagai memasak mi instan, tapi lupa kasih bumbu (Hadinata,2025).
Memiliki ambisi/ impian itu wajib sebab itu dapat jadi bahan bakar menjalani kehidupan. Status mahasiswa/i kini. Pemimpin nanti. Slogan yang kerap digaungkan saat perkuliahan. Dengan status sebagai intelektual sudah sepatutnya mahasiswa/i terampil mengatur fokus.
Berkuliah dan lulus sebagai tanda bakti kepada orangtua. Lalu, selama berkuliah tak lupa membangun jaringan melalui bersosialisasi.
Jangan jadi KUPU-KUPU (Kuliah Pulang. Kuliah Pulang) atau KUNANG-KUNANG (Kuliah Nangkring. Kuliah Nangkring).
Jadilah mahasiswa/i yang selagi berkuliah juga mulai membangun rencana keuangan. Jika mereka dapat melakukannya, maka mereka layak dapat sebutan KUBIS (Kuliah Bijak. Investasi sejak Dini)
Penutup
Kendalikan diri untuk fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan patut jadi panduan bagi mereka supaya menjauhkan diri ragam tawaran konsumtif dan memulai investasi sejak dini. Ajaran Stoa untuk berpegang pada dikotomi kendali baik diaplikasikan dalam kehidupan.
Jadi, tak perlu berlarut dalam kegalauan andai menemui kegagalan yang berasal di luar kendali. Mengendalikan diri untuk fokus pada tujuan kehidupan: lulus kuliah, bersosialisasi, memiliki perencanaan keuangan, dan menuai bibit-bibit investasi yang ditanam sejak dini. Dengan demikian dapat menjelma jadi ABS (Anti Boncos Squad).
Referensi
Hadinata, Andriy. 2025. Generasi Zombie. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Purba, S. (2025). Gaya Hidup "Agak Laen" ala Stoik. Yogyakarta: Penerbit Terang Sejati.
Rif'an, Ahmad Rifai. 2025. Menikmati Hidup. Cet.6. Jakarta: Quanta (Elex Media Komputindo)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI