"Ada hantu di dalam lift? Di mall ini?" Aku terkejut mendengar cerita Didan, temanku.
"Iya, di mall ini. Aku mengalaminya sendiri dan mungkin juga ada pengunjung lain yang mengalaminya," jawabnya.
Entahlah ... tapi kata Didan kejadian ini sering terjadi dan temanku itu beberapa kali mengalaminya.
Mall adalah sebuah tempat belanja modern dengan segala hiruk-pikuk dan gemerlapnya gaya hidup orang kota. Sebuah tempat yang terang benderang dan selalu dikunjungi oleh banyak orang sehingga jauh dari kesan angker. Tetapi dari sudut pandang metafisika keberadaan hantu atau makhluk gaib tetap ada di sana dan hidup berdampingan dengan kita dalam dimensi yang berbeda.
Mereka memanfaatkan tempat-tempat sempit, tempat kurang cahaya, dan agak lembab untuk tempat tinggalnya. Di bangunan atau gedung modern dengan gemerlap lampu-lampunya pun tidak luput untuk tempat tinggal mereka, misal di kamar mandi, pojok ruangan, bawah tangga, bahkan di sebuah lift.
"Dan, kamu melihat sendiri hantu itu ada di sana?"
"Enggak, sih," jawab Didan.
Aku mengerutkan dahi mendengar jawaban temanku. Memang tidak semua orang dan tidak setiap saat bisa melihat keberadaan hantu tersebut. Pasti Didan bersama Alice, keponakannya yang indigo itu.
"Setahuku ada tiga lift di mall ini. Itu pun selalu ramai. Apa mungkin ada hantunya?"
"Ya, begitulah. Sebenarnya Alice yang melihat. Aku cuma mengiyakan saja."
Nah, benarkan? Alice, keponakan Didan itu seorang anak perempuan berusia kurang lebih lima tahun. Didan dan orang-orang yang sering bersama Alice mengganggap anak itu sebagai anak indigo karena memiliki kepekaan untuk melihat hantu.Â
Menurut mereka banyak kejadian mistis yang telah dialami anak kecil itu. Dan Didan sering menceritakannya padaku. Terkadang Aku dibuat merinding dan seolah tidak percaya dengan ceritanya.