Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen Teka-Teki] Detektif Amatiran

22 September 2018   08:00 Diperbarui: 26 September 2018   08:25 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat orang gadis cantik dan sexy ... sebut saja namanya Dolly, Alexis, Allena, dan Cindy. Tidak ada yang tahu latar belakang kehidupan mereka. Tetapi mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan mewah. Busana dan gaya hidupnya begitu glamor.

Entah mengapa mereka bersaing dan memperebutkan seorang pria playboy paruh baya berduit yang sering datang dan memacari mereka berempat. Mereka begitu norak dengan kelakuannya. Hingga suatu ketika mereka bertengkar hebat dan pemilik rumah tidak sanggup menengahinya.

"...lebih baik kita bunuh saja dia, supaya tidak ada seorang pun yang dapat memilikinya!" usul Cindy.

Mereka terdiam ... tegang ... dan entah apa yang ada dalam pikiran mereka. Beberapa hari kemudian sang pria playboy tidak pernah tampak lagi batang hidungnya di rumah kontrakan itu.

Mereka menduga dia telah mati dibunuh. Dan salah satu diantara mereka pasti telah membunuhnya. Hingga terdengar berita kematian sang pria itu ke telinga pemilik rumah. Mayatnya masih berada di dalam mobil di ujung jalan menuju rumah kontrakan.

"Sang pria sudah tewas ... siapa diantara kalian pelakunya?" tanya pemilik rumah dihadapan ke empat gadis sexy tersebut.

Mereka diam dan cuek dengan berita itu. Kemudian pemilik rumah melakukan panggilan WA padaku, seorang Detektif Amatiran yang sedang naik daun. Aku segera datang ke rumah kontrakan tersebut.

Ke empat gadis sexy menyambut dan menggodaku dengan menyapa genit. Pose dan pakaian yang mereka pakai melambungkan anganku menembus tujuh lapis atmosfir bumi hingga membuatku susah bernafas. Satu persatu mereka menyebutkan nama hingga membuat jantungku berdegup keras. Kelemahanku ada pada seorang wanita. Aku tidak dapat melakukan penyelidikan dengan keadaan seperti ini.

"Aku butuh waktu ... Aku akan kembali besok," kataku pada pemilik rumah.

Aku gagal fokus dan pergi dengan nafas memburu. Apa yang akan Aku lakukan dengan mereka? Aku berpikir keras untuk melawan kelemahanku sendiri. Aku butuh aqua ....

Keesokan harinya Aku kembali ke rumah kontrakan itu dengan segudang pertanyaan untuk menginterogasi mereka. Apa yang terjadi? Mereka menyambut kedatanganku dengan lebih hebat lagi. Sehingga benar kata orang jika penghuni neraka kebanyakan kaum hawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun