Mohon tunggu...
Bolank Kaskus
Bolank Kaskus Mohon Tunggu... -

http://guebolank.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kampung Batik Nusantara di Balik Gedung Pencakar Langit

22 Mei 2011   11:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:21 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_109606" align="aligncenter" width="600" caption="rekor MURI"][/caption] tinggal di kota jakarta, sama saja menyerahkan diri untuk terkungkung diantara kangkangan gedung-gedung beton pencakar langit yang berdiri dengan pongahnya. belum lagi ditingkahi dengan deru debu dan semerbak wanginya asap knalpot kendaraan. sebuah gaya hidup yang senantiasa dicari oleh berjuta warga negara yang ingin memperbaiki taraf hidupnya. itulah jakarta. ibukota negara yang tahun ini akan merayakan ultahnya yang ke empat ratus delapan puluh empat (baca: 484). diantara kungkungan dan kangkangan derap roda pembangunan (yang tidak adil), disebuah pemukiman padat penduduk di sudut jakarta selatan, ternyata ada aura kampung yang masih mencintai indahnya sebuah warisan budaya yang bernama batik. nama daerahnya adalah jalan Palbatu IV Menteng Dalam Tebet. di ruas jalan ini sejak tanggal 21 hingga 22 Mei 2011 dilaksanakan kegiatan yang diberi nama Kampung Batik Nusantara. sebuah acara yang digagas dan dimotori oleh pemuda dan pemudi yang tergabung dalam organisasi karang taruna setempat. (hari ini masih ada yaah karang taruna? #lopikirajasendiri) mengusung konsep kampung di dalam kota sembari menampilkan indah dan kayanya ragam batik nusantara merupakan gagasan awal dari para pemuda ini. mencoba mengangkat kembali nilai2 yang secarik batik. tidak hanya mengenakan batik tetapi juga hingga membatik jalan raya. ya! membatik jalan raya sepanjang 100meter. tidak ayal lagi, upaya ini diganjar dengan pemecahan rekor MURI untuk batik jalan raya terpanjang. selain bazar dan acara hiburan lainnya, kegiatan ini juga menampilkan beberapa makanan khas jakarta yang kian hari kian sulit dijumpai. selendang mayang dan toge goreng hadir menemani wisata belanja budaya kali ini. paduan yang pas untuk sebuah oase bercitra kampung di tengah gemerlap kota. sekelumit gambar yang bisa dinikmati:

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun