Mohon tunggu...
Bokashi Indonesia
Bokashi Indonesia Mohon Tunggu... Lainnya - PT Karya Pak Oles Tokcer

Melindungi Generasi dengan Produk Alami

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Minum Teh Setelah Makan Bahaya, Mitos atau Fakta?

22 September 2022   20:51 Diperbarui: 22 September 2022   21:15 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahayakah minum teh setelah makan/pixabay.com

Kebanyakan orang memiliki kebiasaan minum teh setelah makan. Rasanya ada yang kurang kalau tidak minum teh setelah makan. Minum teh sudah menjadi minuman keseharian bagi sebagian orang. Tak jarang beberapa warung makan menyediakan minuman teh untuk menemani makan entah itu teh hangat maupun es teh. 

Rasa dan aroma teh yang kaya dan kuat memang sangat nikmat apabila disantap berbarengan dengan makanan yang disajikan. Beberapa orang menyatakan bahwa minum teh setelah makan dapat membantu membersihkan mulut dari sisa makanan yang kamu santap. Selain itu, teh juga dipercaya dapat menurunkan serta mengendalikan berat badan. 

Walaupun teh memiliki segudang manfaat bagi tubuh akan tetapi, perlu diperhatikan pula waktu yang tepat untuk mengonsumsi teh. Tapi sebenarnya baik nggak sih minum teh setelah makan ini? Kamu perlu tahu faktanya.

Beberapa jenis teh memang dipercaya mampu menyembuhkan beberapa penyakit ataupun memberikan stamina dalam tubuh. Akan tetapi, terdapat jenis teh yang tidak dapat kamu minum kapan saja. Kamu harus memahami waktu yang tepat untuk meminum minuman teh yang baik untuk tubuh agar tubuh kalian mendapatkan khasiat yang maksimal. 

Bahayakah minum teh setelah makan/pakoles.com
Bahayakah minum teh setelah makan/pakoles.com

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa minum teh setelah makan adalah kebiasaan yang tidak dianjurkan. Apa sih alasannya? Ternyata teh memiliki kandungan asam fitat yang bisa mengacaukan penyerapan zat gizi pada tubuh.

Setelah kamu makan, tubuh bakal mencerna dan menyerap seluruh manfaat dari makanan yang kamu konsumsi. Tapi jika makanan berinteraksi dengan asam fitat, hal ini dapat menghambat penyerapan zat besi (Fe), seng (Zn), dan Magnesium (Mg). Kalau penyerapan zat-zat ini terhambat, dikhawatirkan orang dapat terkena anemia atau kurang zat besi. 

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti Itske M.Zijp, Unilever Research Vlaardingen, Netherlands, menyatakan bahwa minum teh saat atau setelah makan terbukti dapat menyerap zat besi yang mengakibatkan anemia. Hal itu dikarenakan kandungan yang ada pada teh yaitu tanin dan polifenol dapat mengikat protein dan zat besi yang terkandung dalam makanan yang disajikan bersamaan dengan teh. 

Dikutip dari The Journal of Nutritional Biochemistry, menjelaskan bahwa kandungan asam tanin dan polifenol yang terdapat dalam teh dapat menyebabkan gangguan proses penyerapan protein dan besi dalam tubuh. Hal tersebut juga berpotensi mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam tubuh. 

Selain itu, ada juga yang menyebutkan jika meminum teh saat atau setelah makan, asam tanin dan polifenol dalam teh akan langsung mengikat berbagai nutrisi pada makanan sebelum tubuh sempat menyerap nutrisi. Akibatnya, gizi dari makanan pun menjadi sia-sia karena tidak bisa diserap oleh tubuh.

Kenapa Teh Tidak baik Dikonsumsi Setelah Makan?

Terdapat beberapa alasan lainnya mengapa tidak baik mengkonsumsi teh setelah makan, antara lain. 

  1. Meningkatkan produksi asam lambung 

Untuk kamu yang memiliki riwayat penyakit asam lambung perlu memperhatikan hal ini lho!. Pasalnya minum teh saat atau setelah makan dapat meningkatkan produksi asam lambung pada tubuh. 

Pada beberapa orang yang memiliki riwayat penyakit asam lambung, asam lambung tersebut akan memicu berbagai masalah lainnya seperti GERD hingga gastritis. 

  1. Menghambat penyerapan zat besi 

Senyawa aktif golongan polifenol pada teh yaitu tanin memiliki khasiat sebagai anti bakteri, anti diare, hingga anti oksidan. Apabila kamu terlalu sering mengkonsumsi teh saat atau setelah makan, maka kamu bisa mengalami kekurangan zat besi walaupun telah mengonsumsi makanan yang sehat dan kaya akan zat besi. 

Kekurangan zat besi yang terlalu berlebihan bisa memicu penyakit anemia dalam tubuh. Selain itu, beberapa penyakit yang timbul akibat kekurangan zat besi yang bisa kamu alami, seperti mudah lelah, kesulitan bernafas, badan terlihat pucat, mudah sakit, hingga jantung berdebar tidak beraturan. 

  1. Menyebabkan konstipasi 

Masih dari kandungan senyawa aktif golongan polifenol yang dimiliki oleh teh, nyatanya terlalu banyak dan sering mengonsumsi teh akan menyebabkan konstipasi. 

Hal ini disebabkan karena teh memiliki khasiat sebagai anti diare. Hal ini menyebabkan mekanisme kerja zat tanin akan menggumpalkan protein yang diperoleh dalam tubuh. 

Dibanding minum teh, sebaiknya kamu minum air putih setelah makan. Hal ini supaya makanan yang kamu konsumsi bisa terserap baik oleh tubuh.

Sebaiknya kapan kamu minum teh?

Sebenarnya minum teh setelah makan nggak sepenuhnya dilarang. Tapi sebaiknya kamu memberikan jeda setelah makan untuk minum teh. Waktu terbaik untuk mulai minum teh adalah sekitar setengah jam sampai dua jam setelah makan. Beberapa pakar kesehatan tidak menganjurkan untuk mengkonsumsi teh sebelum tidur. 

Hal ini dikarenakan kandungan kafein yang terdapat dalam teh dapat menyebabkan kamu sulit tidur dan beberapa gangguan lain di malam hari. Jenis teh yang diminum juga sebaiknya disesuaikan. Selain itu, kamu juga disarankan untuk makan makanan yang mengandung zat besi yang tinggi, seperti, daging merah, ikan, dan makanan dengan kandungan zat besi lainnya. 

Kamu juga bisa menyesuaikan jenis teh yang kamu minum. Beberapa ahli menganjurkan untuk minum teh hijau setelah makan dengan diberi jeda. Kamu juga perlu ingat untuk mengonsumsi teh secukupnya saja. Ada baiknya untuk tidak mengonsumsi teh lebih dari satu cangkir setelah makan. Selain itu, terdapat beberapa jenis makanan yang harus kalian hindari saat mengonsumsi teh. Jenis makanan yang tidak boleh kalian konsumsi bersamaan dengan minum teh antara lain : 

  1. Susu, yoghurt, dan keju 

Makanan yang memiliki kalsium tinggi seperti susu, yoghurt, dan keju tidak disarankan dikonsumsi bersamaan dengan teh. Hal ini tentunya akan menghambat penyerapan kalsium. Selain itu, kandungan kafein dalam teh juga menyebabkan tubuh mengeluarkan kalsium lebih banyak melalui urine. 

  1. Daging merah, seafood 

Beberapa seafood seperti kerang, lobster, kepiting mengandung zinc yang tinggi dan tidak dianjurkan dikonsumsi sebelum minum teh ataupun minuman yang mengandung kafein lainnya. Apabila kamu mengkonsumsi seafood dan daging merah bersamaan dengan teh maka kandungan zinc yang seharusnya diserap oleh tubuh tidak mampu diserap oleh tubuh dan keluar melalui urine. 

  1. Kacang-kacangan 

Untuk memastikan tubuh kamu mendapat kandungan zat besi yang cukup, maka kamu harus menghindari mengonsumsi teh bersamaan dengan kacang-kacangan. 

Beberapa manfaat dapat kamu rasakan apabila mengonsumsi teh diwaktu yang tepat. Beberapa manfaat tersebut diantaranya, dapat meredakan pegal-pegal, membuat pikiran lebih rileks, serta mendapatkan antioksidan tinggi yang bisa mencegah beberapa penyakit. Antioksidan yang tinggi didalam kandungan teh dapat memberikan manfaat bagi tubuh kamu, seperti, mencegah stroke, kanker, hingga penyakit kardiovaskuler. 

Selalu perhatikan semua asupan dan kandungan yang masuk kedalam tubuh kamu agar zat dan nutrisi yang kamu ingin dapatkan mampu terserap dengan baik dalam tubuh. Jam makan dan pola makan yang teratur dan seimbang sangat berpengaruh pula pada stamina dan kekebalan tubuh kamu. Selalu lindungi diri kamu ya, Sobat! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun