JAKARTA - Goal.com 24 april 2013
Pemain Persiwa Wamena Pieter Romaropen mendapatkan sanksi tegas atas sikap brutalnya di lapangan dengan memukul wasit saat timnya menghadapi Pelita Bandung Raya dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL).
Komisi disiplin PSSI memutuskan untuk mengganjar Romaropen dengan dihukum seumur hidup tidak boleh berkecimpung di persepakbolaan nasional. Pemberian hukuman tegas kepada Romaropen itu diputuskan pada sidang Komdis PSSI di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Rabu hari ini (24/4).
"Kami telah memutuskan jika Pieter Rumaropen melakukan tindakan buruk sekali dan dihukum seumur hidup," kata Ketua Komdis PSSI Hinca Pandjaitan usai memimpin rapat di Kantor PSSI Senayan, Jakarta.
Seperti yang diketahui, Romaropen memukul wasit Muhaimin saat Persiwa bertandang ke markas PBR. Dan akibat pukulannya itu, wasit harus mendapatkan tiga jahitan besar, satu jahitan kecil, dan tidak bisa melanjutkan memimpin pertandingan.
Bagi Muhaimin sendiri, itu adalah laga perdana bagi dirinya di ISL sejak bebas dari sanksi selama empat pekan dari komdis PSSI. Selama empat pekan itu, ia hanya memimpin laga di Divisi Utama, ataupun menjadi asisten wasit.
"Artinya, wasit tidak bisa melanjutkan tugasnya. Maka, sanksi tegas kita berikan meski pemain yang bersangkutan tidak kami panggil dalam sidang," imbuh Hinca.
Namun meski demikian, Hinca mengatakan pihaknya akan tetap memberikan kesempatan bagi Romaropen untuk melakukan banding atas sanksinya tersebut.
"Kami tetap memberikan hak banding bagi Pieter Rumaropen. Waktu yang ada selama 14 hari setelah putusan ditetapkan," pungkasnya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keputusan Komisi Disiplin ( KOMDIS ) PSSI pimpinan  HINCA PANJAITAN  telah mengeluarkan pernyataan untuk menghukum pemain persiwa PIETER RUMAROPEN dengan hukuman SEUMUR HIDUP bermain sepakbola di indonesia karena aksi brutalnya terhadap wasit muhaiman yang menyebabkan luka fisik lumayan berat alias BONYOK akibat BOGEM MENTAH sang pemain dalam pertandingan PELITA BANDUNG RAYA VS PERSIWA WAMENA di kompetisi ISL tanggal  21 april 2013.
Memang aksi yang dilakukan oleh hinca panjaitan ini patut dijadikan apresiasi bagi kelangsungan INDONESIAN SUPER LEAGUE ( ISL ) karena kasus pemukulan pemain terhadap wasit ini sudah menjadi sorotan tajam media internasional sekelas REUTERS,EUROSPORT,THE TELEGRAPH maupun GUARDIAN.dimana aksi tersebut lebih layak disebut pertandingan tinju daripada pertandingan sepakbola.tetapi yang saya sayangkan aksi hinca ini tidak lebih daripada POLITIK PENCITRAAN sesaat agar citra ISL tidak tercemar di mata media internasional mengingat kasus semacam ini tidak hanya sekali saja terjadi.disamping itu hukuman yang diberikan komdis PSSI sekarang LEBIH TAJAM KE BAWAH DAN TUMPUL KE ATAS karena hal semacam ini masih gampang dilakukan tawar-menawar hukuman yang akan membuat kantong-kantong petinggi komdis sekelas hinca makin tebal saja.