Mohon tunggu...
ryan syaifurrachman
ryan syaifurrachman Mohon Tunggu... lainnya -

menulis untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Persahabatan Itu Bumbu Pedasnya adalah Konflik

23 Februari 2014   22:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:32 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawan pabila persahabatan itu serupa masakan maka cara memasaknya nya adalah komunikasi,resepnya saling mengerti,memahami dan peduli dan bumbunya adalah simpati,empati dan juga konflik. Terkhusus tentang konflik banyak orang yang salah paham bahwa konflik dalam bangunan persahabatan adalah serupa barang berbahaya yang mempunyai efek destruktif dantabu adanya.Padahal apabila sejatinya pabila kita yakini sabda tuhan tentang tak ada yg sia - sia tuhan ciptakan di dunia termasuk konflik, maka sesungguhnya konflik itu ada gunanya karena tuhan maha benar dalam semua sabdanya.

Apabila persahabatan adalah serupa masakan maka konflik apabila dianalogikan sebagai bumbu adalah bumbu yang bercita rasa pedas,yang tak harus ada ketika kita memang tidak suka,tapi pada masakan tertentu memang mutlak di masukan supaya citarasa masakannya seperti kata pak bondan menjadi maknyossss. Ya jadinya ketika ayam rica - rica tak pedas, yang pasti jadinya bukan ayam rica - rica mungkin jd ayam raci – raci. Dan  apapula masakan ayam raci - raci sudah pasti aneh dan rasanya gimana gituh.

Begitu juga persahabatan tanpa konflik adalah juga akan terasa hambar,ritmenya akan datar dan cenderung tak juga menyuguhkan sensasinya yang luar biasa.Tapi mohon dicatat bahwa apabila serupa bumbu pedas,maka ketika tak suka atau tak diperlukan tak jua harus dipaksakan untuk dimasukan,karena sudah pasti akan jadi masalah. Konflik dalam persahabatan adalah sebuah keniscayaan dan juga terkadang dibutuhkan tapi bukan berarti harus diciptakan,mengapa??karena sejatinya persahabatan serupa dengan hubungan sosial lainnya sejatinya adalah persinggungan kepentingan,saya butuh anda butuh,saya ingin anda kepingin dan kalau sudah frekuensi nya sama maka kita tasbihkan menjadi bangungan yang bernama persahabatan .

Jadi konflik dalam persahabtan fungsi nya adalah pemberi cita rasa lain dan juga untuk alat uji tentang sekuat apa persahabatan kita,sekuat apa komitmen kita untuk menjaga konstruksi bangunan yg bernama persahabatan.Yakinlah ketika suatu saat konflik melanda bangunan persahabatan anda dan saya apabila kita bisa memenej dengan baik dan proporsional hal tersebut serupa jamu pahit ketika diminum tapi akan menyehatkan.

Jadi ketika konflik itu datang tak jua harus jadi masalah dan tak jua harus jadi bermasalah,terkadang ini bukan tentang siapa yang salah hanya mungkin tentang kita dan orang diseberang kita "dipaksa" untuk instrospeksi dan saling mengkoreksi untuk kemudian berkontemplasi tentang bagaimana meningkatkan kualitas hubungan diantara kita dan tentu dengan cara memasak yang benar yaitu yang bernama komunikasi yang sehat,humanis dan proporsional.

Maka dari itu ketika konflik datang jangan reaktif,lebih baik menepi dulu sebentar sambil  merenung dan menghitung kembali tentang apa saja yang sudah tkita alami dalam bangunan persahabatan kita, karena sekali ini sahabat kita mengecewakan kita tapi beribu- ribu kali di lain waktu dia memberi kegembiraan dan kesenangan. Jangan pikirkan tentang ketika dia mengacuhkan kita tapi berapa juta kali tangan dan pundakn sahabat kita dia relakan untuk jadi pegangan dan sandaran ketika kita dihadapkan pada badai kesulitan. Yakinlah sahabat sejatinya tak akan pernah pergi dia hanya akan menyepi untuk kemudian datang kembali disaat kita butuh dia tanpa atau dengan kita minta,best friend never far away only fade away.Ayo bersahabat dan ketika konflik datang mari kita sambut dengan senyuman dan setulus - tulusnya senyuman.Kawan pabila persahabatan itu serupa masakan maka cara memasaknya nya adalah komunikasi,resepnya saling mengerti,memahami dan peduli dan bumbunya adalah simpati,empati dan juga konflik. Terkhusus tentang konflik banyak orang yang salah paham bahwa konflik dalam bangunan persahabatan adalah serupa barang berbahaya yang mempunyai efek destruktif dantabu adanya.Padahal apabila sejatinya pabila kita yakini sabda tuhan tentang tak ada yg sia - sia tuhan ciptakan di dunia termasuk konflik, maka sesungguhnya konflik itu ada gunanya karena tuhan maha benar dalam semua sabdanya.

Apabila persahabatan adalah serupa masakan maka konflik apabila dianalogikan sebagai bumbu adalah bumbu yang bercita rasa pedas,yang tak harus ada ketika kita memang tidak suka,tapi pada masakan tertentu memang mutlak di masukan supaya citarasa masakannya seperti kata pak bondan menjadi maknyossss. Ya jadinya ketika ayam rica - rica tak pedas, yang pasti jadinya bukan ayam rica - rica mungkin jd ayam raci – raci. Dan  apapula masakan ayam raci - raci sudah pasti aneh dan rasanya gimana gituh.

Begitu juga persahabatan tanpa konflik adalah juga akan terasa hambar,ritmenya akan datar dan cenderung tak juga menyuguhkan sensasinya yang luar biasa.Tapi mohon dicatat bahwa apabila serupa bumbu pedas,maka ketika tak suka atau tak diperlukan tak jua harus dipaksakan untuk dimasukan,karena sudah pasti akan jadi masalah. Konflik dalam persahabatan adalah sebuah keniscayaan dan juga terkadang dibutuhkan tapi bukan berarti harus diciptakan,mengapa??ckarena sejatinya persahabatan serupa dengan hubungan sosial lainnya sejatinya adalah persinggungan kepentingan,saya butuh anda butuh,saya ingin anda kepingin dan kalau sudah frekuensi nya sama maka kita tasbihkan menjadi bangungan yang bernama persahaabatan .

Jadi konflik dalam persahabtan fungsi nya adalah pemberi cita rasa lain dan juga untuk alat uji tentang sekuat apa persahabatan kita,sekuat apa komitmen kita untuk menjaga konstruksi bangunan yg bernama persahabatan.Yakinlah ketika suatu saat konflik melanda bangunan persahabatan anda dan saya apabila kita bisa memenej dengan baik dan proporsional hal tersebut serupa jamu pahit ketika diminum tapi akan menyehatkan.

Jadi ketika konflik itu datang tak jua harus jadi masalah dan tak jua harus jadi bermasalah,terkadang ini bukan tentang siapa yang salah hanya mungkin tentang kita dan orang diseberang kita "dipaksa" untuk instrospeksi dan saling mengkoreksi untuk kemudian berkontemplasi tentang bagaimana meningkatkan kualitas hubungan diantara kita dan tentu dengan cara memasak yang benar yaitu yang bernama komunikasi yang sehat,humanis dan proporsional.

Maka dari itu ketika konflik datang jangan reaktif,lebih baik menepi dulu sebentar sambil  merenung dan menghitung kembali tentang apa saja yang sudah tkita alami dalam bangunan persahabatan kita, karena sekali ini sahabat kita mengecewakan kita tapi beribu- ribu kali di lain waktu dia memberi kegembiraan dan kesenangan. Jangan pikirkan tentang ketika dia mengacuhkan kita tapi berapa juta kali tangan dan pundakn sahabat kita dia relakan untuk jadi pegangan dan sandaran ketika kita dihadapkan pada badai kesulitan. Yakinlah sahabat sejatinya tak akan pernah pergi dia hanya akan menyepi untuk kemudian datang kembali disaat kita butuh dia tanpa atau dengan kita minta,best friend never far away only fade away.Ayo bersahabat dan ketika konflik datang mari kita sambut dengan senyuman dan setulus - tulusnya senyuman.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun