Program kerja bertajuk "Sosialisasi Digitalisasi Ekonomi melalui QRIS: Pakai QRIS, Pembayaran Jadi Praktis" merupakan inisiatif mahasiswa KKN Kelompok 34 FBD 2025 Universitas Brawijaya yang dilaksanakan di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Kegiatan ini terselenggara melalui kolaborasi erat antara mahasiswa dengan perangkat desa serta para pelaku UMKM lokal, mulai dari pedagang kaki lima hingga wirausahawan.
Pelaksanaan kegiatan ditopang oleh kepanitiaan yang terdiri dari berbagai peran, seperti ketua pelaksana sekaligus pemateri, MC, operator, tim registrasi, dokumentasi, perlengkapan, hingga live report. Pembagian tugas yang jelas ini membuat jalannya acara lebih terarah dan kondusif. Selain itu, dukungan penuh dari perangkat desa juga sangat membantu dalam mengoordinasikan undangan serta penyediaan sarana prasarana kegiatan.
Kegiatan dilaksanakan pada Rabu, 9 Juli 2025 di Balai Desa Sukodono. Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan perangkat desa serta mahasiswa KKN. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi mengenai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang disampaikan secara interaktif. Materi meliputi pengertian QRIS, cara penggunaannya dalam transaksi, manfaat bagi pelaku usaha, serta fakta menarik terkait perkembangan pembayaran digital di Indonesia.
Untuk memperkuat pemahaman, peserta diajak mengikuti simulasi langsung pembayaran menggunakan QRIS. Dalam sesi ini, audiens tampak antusias dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Selain itu, mahasiswa KKN juga memberikan tutorial pembuatan QRIS secara mandiri melalui aplikasi DANA. Kegiatan ditutup dengan pendampingan pembuatan QRIS, di mana mahasiswa membantu secara langsung registrasi QRIS bagi pelaku UMKM dengan target minimal lima usaha resmi memiliki QRIS aktif.
Program ini memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, meningkatkan literasi digital masyarakat Desa Sukodono, khususnya para pelaku UMKM, agar mampu memanfaatkan sistem pembayaran digital. Kedua, memberikan pemahaman mengenai manfaat QRIS dalam mendukung efisiensi transaksi, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Ketiga, membantu pelaku usaha dalam proses pembuatan QRIS sehingga dapat digunakan langsung dalam aktivitas usaha sehari-hari. Keempat, mendorong percepatan digitalisasi ekonomi desa untuk menciptakan ekosistem usaha yang modern, inklusif, dan berdaya saing.
Luaran nyata dari kegiatan ini berupa cetakan QRIS berbahan akrilik yang diberikan kepada pelaku UMKM Desa Sukodono. Cetakan ini berisi kode QR resmi yang siap digunakan dalam transaksi nontunai. Media akrilik dipilih karena tahan lama, mudah ditempatkan di meja kasir, dan memudahkan konsumen saat bertransaksi. Dengan adanya QRIS berbahan akrilik, para pelaku UMKM tidak hanya menerima pengetahuan baru, tetapi juga fasilitas praktis yang langsung dapat digunakan dalam kegiatan usaha mereka.
Keberadaan luaran ini menjadi bukti konkret pendampingan mahasiswa KKN dalam mendukung transformasi digital di desa. Lebih dari itu, QRIS akrilik diharapkan mampu menjadi sarana berkelanjutan yang memicu kebiasaan baru dalam bertransaksi, sekaligus memperkuat daya saing UMKM Desa Sukodono di tengah arus ekonomi modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI