Mohon tunggu...
Boby Rachma Asmara
Boby Rachma Asmara Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya 2025

Halo, saya Boby. saya seorang content creator di YouTube dan TikTok dengan fokus pada konten hiburan. saya suka membuat sesuatu yang ringan tapi bisa bikin orang lain terhibur. Selain aktif di dunia digital, saya juga bergabung dengan UKM RKIM di Universitas Brawijaya sebagai staf PR. Dari situ, saya belajar banyak tentang komunikasi, publikasi, dan kerja tim. saya orang yang suka berbaur dan mudah akrab dengan teman baru. Bagiku, berinteraksi dengan orang lain itu selalu menyenangkan karena bisa membuka wawasan baru. Topik yang paling saya suka untuk dibahas atau dijadikan konten biasanya seputar hiburan, interaksi sehari-hari, dan cerita ringan yang dekat dengan kehidupan. Menulis di Kompasiana jadi cara baru buatku untuk berbagi pikiran dan pengalaman. Aku percaya setiap cerita punya makna, dan lewat tulisan aku ingin menghadirkan sudut pandang yang mungkin bisa menghibur sekaligus bermanfaat buat orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pakai QRIS, Pembayaran Jadi Praktis: Digitalisasi Ekonomi di Desa Sukodono Tahun 2025

22 Agustus 2025   02:01 Diperbarui: 22 Agustus 2025   01:02 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi mengenai bagaimana cara kerja QRIS di Balai Desa Sukodono Tahun 2025 Sumber: Dokumentasi FBD UB Kelompok 34

Program kerja bertajuk "Sosialisasi Digitalisasi Ekonomi melalui QRIS: Pakai QRIS, Pembayaran Jadi Praktis" merupakan inisiatif mahasiswa KKN Kelompok 34 FBD 2025 Universitas Brawijaya yang dilaksanakan di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Kegiatan ini terselenggara melalui kolaborasi erat antara mahasiswa dengan perangkat desa serta para pelaku UMKM lokal, mulai dari pedagang kaki lima hingga wirausahawan.

Pelaksanaan kegiatan ditopang oleh kepanitiaan yang terdiri dari berbagai peran, seperti ketua pelaksana sekaligus pemateri, MC, operator, tim registrasi, dokumentasi, perlengkapan, hingga live report. Pembagian tugas yang jelas ini membuat jalannya acara lebih terarah dan kondusif. Selain itu, dukungan penuh dari perangkat desa juga sangat membantu dalam mengoordinasikan undangan serta penyediaan sarana prasarana kegiatan.

Kegiatan dilaksanakan pada Rabu, 9 Juli 2025 di Balai Desa Sukodono. Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan perangkat desa serta mahasiswa KKN. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi mengenai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang disampaikan secara interaktif. Materi meliputi pengertian QRIS, cara penggunaannya dalam transaksi, manfaat bagi pelaku usaha, serta fakta menarik terkait perkembangan pembayaran digital di Indonesia.

Untuk memperkuat pemahaman, peserta diajak mengikuti simulasi langsung pembayaran menggunakan QRIS. Dalam sesi ini, audiens tampak antusias dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Selain itu, mahasiswa KKN juga memberikan tutorial pembuatan QRIS secara mandiri melalui aplikasi DANA. Kegiatan ditutup dengan pendampingan pembuatan QRIS, di mana mahasiswa membantu secara langsung registrasi QRIS bagi pelaku UMKM dengan target minimal lima usaha resmi memiliki QRIS aktif.

Program ini memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, meningkatkan literasi digital masyarakat Desa Sukodono, khususnya para pelaku UMKM, agar mampu memanfaatkan sistem pembayaran digital. Kedua, memberikan pemahaman mengenai manfaat QRIS dalam mendukung efisiensi transaksi, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Ketiga, membantu pelaku usaha dalam proses pembuatan QRIS sehingga dapat digunakan langsung dalam aktivitas usaha sehari-hari. Keempat, mendorong percepatan digitalisasi ekonomi desa untuk menciptakan ekosistem usaha yang modern, inklusif, dan berdaya saing.

Luaran nyata dari kegiatan ini berupa cetakan QRIS berbahan akrilik yang diberikan kepada pelaku UMKM Desa Sukodono. Cetakan ini berisi kode QR resmi yang siap digunakan dalam transaksi nontunai. Media akrilik dipilih karena tahan lama, mudah ditempatkan di meja kasir, dan memudahkan konsumen saat bertransaksi. Dengan adanya QRIS berbahan akrilik, para pelaku UMKM tidak hanya menerima pengetahuan baru, tetapi juga fasilitas praktis yang langsung dapat digunakan dalam kegiatan usaha mereka.

Keberadaan luaran ini menjadi bukti konkret pendampingan mahasiswa KKN dalam mendukung transformasi digital di desa. Lebih dari itu, QRIS akrilik diharapkan mampu menjadi sarana berkelanjutan yang memicu kebiasaan baru dalam bertransaksi, sekaligus memperkuat daya saing UMKM Desa Sukodono di tengah arus ekonomi modern.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun