Sabtu, pukul 09.00 WIB, 22 Feb 2025 gerimis cantik dan drama kereta yang listrikannya terganggu di Stasiun Gambir tak menghalangi niat baik dan semangat Komunitas Vlomaya dan Ketapel menghadiri acara ulang tahun Perempuan Berkebaya Indonesia di SKI . Bogor mah kalau enggak hujan, sanes Bogor...hehehe
Kebaya, busana tradisional yang anggun dan memesona. Ibu Kartini, Ibu Dewi Sartika pahlawan perempuan yang selalu tampil anggun dengan kebaya. Di tengah gempuran trend busana modern, upaya pelestarian kebaya adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Sabtu, 22 Februari 2025 di Restoran SKI Katulampa, Bogor saya bersama Kompasianer, Komunitas Vlomaya, dan Ketapel merayakan hari ulang tahun Perempuan Berkebaya Indonesia yang ke-9. Acara ini dimeriahkan penampilan tarian, musikalisasi puisi, dan talk show yang dimoderatori Kang Bugi dengan pembicara Bu Sita, mewakili PBI Bogor. Tema ulang tahun kali ini adalah Pesona Kebaya Sepanjang Masa.
Pada 4 Desember 2024 dilansir dari VoA Indonesia bahwa Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menetapkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda.Penetapan ini melalui joint nomination atau pengauan bersama oleh lima negara ASEAN yaitu Indonesia, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Penetapan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia adalah langkah yang baik, namun perlu upaya terus menerus agar orang ingat bahwa kebaya itu Indonesia banget. Bapak-bapak juga bisa ikut mendukung kampanye ini dengan berbaju koko, bersarung batik ke masjid. Ketua PBI Bogor Ibu Sitawati Ken Utami menyampaikan gagasan ketika bertemu Menteri Kebudayaan Fadly Zon untuk mengkampanyekan program kebaya goes to school, kebaya goes to kampus, kebaya goes to office.
PBI menjalin persahabatan dan kekeluargaan melalui kebaya. Kalau ada anggota baru yang belum berkebaya, Bu Sita dan teman-teman PBI tidak akan menghukum. Semua orang perlu waktu berproses untuk berkebaya. Â Kebaya emang enggak ribet Bu? Tanya Kang Bugi selalu moderator talk show. Enggak, ribetnya mungkin diawal karena belum terbiasa. Bahkan saya menggunakan kebaya untuk pergi ke pasar, ngantor, dan saya berkebaya di rumah. Kebaya bukan sekedar kain. Kebaya adalah warisan budaya Indonesia yang harus jadi kebanggaan kita.
Sejarah dan Perkembangan Kebaya
Konon kebaya berasal dari Tiongkok, dan mulai populer di Indonesia sejak abad ke-15. Seiring berjalannya waktu kebaya mengalami perkembangan dan akulturasi  dengan berbagai budaya lokal, sehingga muncul berbagai kebaya dengan ciri khas daerah masing-masing. Jenis-jenis kebaya Indonesia beragam, berikut ini adalah contohnya.
- Kebaya Kutubaru, ciri-cirinya adalah terdapat tambahan kain di bagian dada dan perut sebagai penghubung sisi kanan dan kiri.
- Kebaya Kartini, adalah kebaya yang digunakan oleh Raden Ajeng Kartini. Mempunyai motif sederhana dan kerah V, tanpa kain dan bahan tambahan di bagian dada.
- Kebaya Encim, ciri kebaya encim adalah model kerahnya berbentuk V dan dibordir hingga bagian bawah.Kebaya ini juga identik dengan bordiran bunga.
- Kebaya Bali, kebaya Bali terdapat tambahan obi yang diikat di bagian pinggang.
Seusai talk show acara dilanjutkan dengan makan siang, door prize, dan acara bebas. Boleh menyanyi bersama. Â Kebaya bukan sekadar busana tetapi menjadi identitas bangsa Indonesia. Jika kita melestarikan kebaya artinya kita turut andil dalam pelestarian budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Yuk bangga berkebaya mulai sekarang.