Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Konflik Rusia-Ukraina Berpotensi Naikkan Harga Mi Instan, Saatnya Beralih ke 7 Pangan Lokal

10 Maret 2022   05:40 Diperbarui: 10 Maret 2022   05:43 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harga gandum dan mi instan mungkin naik, saatnya beralih ke pangan lokal - (PIXABAY/BEVERLY BUCKLEY)

Harga gandum telah melonjak lebih dari 40% akibat konflik Rusia dan Ukraina akhir-akhir ini. Ini adalah kenaikan harga gandum paling signifikan sejak 1959. Konflik yang terjadi di Ukraina menghambat ekspor gandum.

Laman marketwatch melaporkan, Rusia dan Ukraina menyumbang 25% dari ekspor gandum global. 

Berita Euronews pada 7/3 melansir, Indonesia mengimpor 26 persen gandum dari Ukraina. Kenaikan harga gandum akan berpengaruh pada harga mi instan yang menjadi makanan ramah kantong bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. 

Sementara itu Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) melaporkan, setakat ini sekitar 1.200 ton gandum dari Ukraina tertahan akibat konflik terkini. 

Ada secercah kabar gembira bahwa impor gandum dari Ukraina dapat mudah digantikan oleh produsen gandum lain. Beberapa negara yang dinilai berpotensi menggantikan posisi Ukraina adalah Australia, Brasil, Argentina, Kanada, dan India.

Akan tetapi, harga gandum global mungkin akan naik. Apalagi bila konflik Rusia dan Ukraina terus berlanjut dalam waktu yang tidak bisa kita prediksi. 

Lebih dari itu, impor pangan dari luar negeri sejatinya menandakan bahwa kedaulatan pangan Indonesia masih jauh dari harapan kita. 

Mi instan dan ketergantungan masyarakat Indonesia padanya
Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2021, setiap penduduk Indonesia mengonsumsi 48 bungkus mi instan dalam setahun. Konsumsi mi instan seluruh Indonesia mencapai 13,2 miliar bungkus.

Indonesia berada pada peringkat kedua konsumsi mi instan terbanyak di dunia dengan konsumsi 12.640 juta porsi pada tahun 2020.
Posisi pertama dipegang China/Hong Kong dengan jumlah 46.350 juta porsi. Pada 2021 Indonesia mengimpor 31 ribu ton gandum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun