Bro Jol dan Penyuluhan Lucu di Hadapan Para Ibu-Bapak

Bro Jol bahagia sekali bisa mengikuti Kuliah Kerja Ngantuk...eh Nyata atau KKN di Kalimantan. Suatu kesempatan istimewa bagi mahasiswa asal Jawa Tengah seperti dirinya.

Bro Jol menyiapkan diri sebaik mungkin untuk KKN itu. Dia tidak ingin tampak bodoh di hadapan masyarakat, meskipun sebenarnya nilainya di kampus pas-pasan. 

Bro Jol pun tiba di kampung di pedalaman Kalimantan yang jadi lokasi KKN. 

Ia mendapat tugas untuk memperkenalkan kelompok KKNnya sebelum penyuluhan perdana di hadapan warga kampung di aula. 

Kepala kampung sudah meminta agar sebelum pidato, Bro Jol menulis pidato agar diperiksa dulu oleh kepala kampung. 

Akan tetapi, Bro Jol menganggap enteng nasihat kepala kampung. "Ngapain harus nulis teks, langsung saja ngomong juga aku bisa," bisiknya dalam hati.

Sang kepala kampung pun kebetulan tidak bisa datang karena ada urusan penting. Bro Jol pun "bebas" dari pengawasan. 

Bro Jol memulai pidato dengan sangat santun,"Para ibu dan para bapak, selamat siang."

Anehnya, seluruh warga yang hadir di situ justru tertawa. 

Bro Jol bingung. "Apa yang salah dengan kata-kataku?" gumamnya. 

Bro Jol kembali berpidato. "Maaf, mungkin wajah saya yang lucu, ya, para ibu dan bapak?"

Hadirin kembali tertawa. 

Bro Jol semakin bingung. Ia memberi kode agar teman-teman sekelompoknya bertanya pada warga yang duduk di dekat mereka. 

Seorang temannya lantas bertanya pada seorang ibu. Si teman itu lalu mendekati Bro Jol dan berbisik: "Bro Jol, jangan pakai kata "para" karena di sini "para" itu artinya pantat."

Wajah Bro Jol berubah jadi makin merah. Pantas saja warga termehek-mehek kala ia berkata, "Para ibu dan para bapak".

***

Tamat.