Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

5 Kiat agar Data Kependudukan Aman Saat Fotokopi Dokumen Pribadi

22 Mei 2021   06:20 Diperbarui: 28 Desember 2021   06:35 4224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jasa fotokopi | (KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN)

Baru-baru ini aneka media massa mengabarkan dugaan terjadinya kebocoran data kependudukan. Data yang diklaim milik 279 juta penduduk Indonesia bocor dan dijual di sebuah forum daring, Raid Forums. 

Lepas dari segala kebocoran data secara daring atau online, kita tetap perlu mewaspadai keamanan data kependudukan kita secara luring. Salah satunya saat kita memfotokopi dokumen kependudukan kita. 

Kelalaian kita dalam memfotokopi dokumen penting, baik di jasa fotokopi maupun di fotokopi kantor bisa berakibat kebocoran data kependudukan milik kita. Pada gilirannya, data pribadi itu bisa disalahgunakan orang.

Berikut ini adalah kiat agar data kependudukan aman berdasarkan pengalaman saya sebagai "mantan tukang fotokopi" di toko keluarga kami. 

Beberapa contoh kelalaian kita saat ke tempat fotokopi

Keluarga kami memiliki toko kelontong sekaligus jasa fotokopi di dekat sebuah rumah sakit umum daerah. Setiap hari banyak konsumen menggunakan jasa fotokopi ini.

Beberapa kali pelanggan tidak mengambil KTP, SIM, Kartu Keluarga, Kartu BPJS, dan surat-surat penting lain yang tercecer di toko jasa fotokopi kami. Bahkan ada yang tidak pernah lagi diambil pemiliknya.

Kemungkinan besar si pemilik memang rumahnya di luar kota atau jarang menggunakan (mengeluarkan) surat-surat itu sehingga ketika hilang, mereka tidak menyadarinya. 

Jujur saja, beberapa kali kami sebagai pengelola jasa fotokopi juga lalai. Kami lupa mengembalikan surat penting yang tertinggal di mesin fotokopi. Ini terjadi ketika kami harus melayani banyak konsumen atau saat pegawai belum berpengalaman. 

Saya pun pernah lalai mengembalikan KTP konsumen. Terlalu sibuk dengan uang kembalian. Konsumen juga sibuk dengan pikiran lain sehingga lupa menanyakan dokumen pentingnya. 

Prosedur kami adalah menyimpan semua dokumen yang tertinggal atau tercecer secara aman. Karyawan kami tidak diperbolehkan "mempermainkan" data penting itu. 

Kecurangan yang mungkin dilakukan oleh jasa fotokopi

Saya tidak menuduh dan menyamaratakan semua pengelola jasa fotokopi sebagai "orang curang". Akan tetapi, toh nyatanya ada sejumlah kecurangan atau bahkan kejahatan yang sangat mungkin dilakukan jasa fotokopi.

Pencurian data adalah salah satunya. Pengelola jasa fotokopi bisa saja secara sengaja memfotokopi lebih atau menyimpan data digital konsumen, lantas menyalahgunakannya. 

Di banyak jasa fotokopi, kini tersedia mesin yang bisa merekam data digital dari materi yang difotokopi. Beberapa mesin fotokopi dan pindai (scanner) canggih juga terhubung dengan internet. Ini berlaku juga di perpustakaan dan kantor.

Kiat menjaga keamanan data kependudukan kita saat memfotokopi

Nah, lalu bagaimana kiat menjaga keamanan data kependudukan kita saat memfotokopi? Inilah kiat-kiatnya:

1. Pilih jasa fotokopi yang tepercaya

Jika memungkinkan, pilihlah jasa fotokopi yang tepercaya. Lebih baik lagi jika kita secara pribadi mengenal pemilik atau pengelola jasa fotokopi itu. Harga sedikit mahal dan lokasi agak jauh tidak apa-apa asalkan layanan bisa diandalkan. Jadilah pelanggan setia bisnis yang baik.

2. Selalu periksa agat tiada dokumen penting tercecer atau tertinggal

Meskipun sedang terburu-buru, pastikan dokumen asli kembali ke tangan Anda setelah memfotokopi. 

3. Amati saat dokumen Anda sedang difotokopi

Amati aktivitas petugas fotokopi saat dokumen Anda sedang difotokopi olehnya. Minta semua hasil fotokopian yang rusak. Apalagi jika dokumen itu berisi data sensitif yang bisa disalahgunakan orang.

Bilang saja: "Tolong semua kopian rusak disendirikan dan diberikan ke saya, ya." 

Hal ini perlu dilakukan terutama jika kita menggunakan jasa fotokopi di tempat baru yang belum kita kenal keandalannya.

4. Musnahkan hasil fotokopian rusak atau yang tidak diperlukan lagi

Jika ada mesin pencacah kertas, gunakan alat itu untuk memusnahkan fotokopian rusak atau yang tidak diperlukan lagi. Jangan sampai fotokopi KTP Anda berakhir jadi bungkus gado-gado, lalu disalahgunakan orang ^_^.

5. Minimalkan penggunaan jasa fotokopi luar yang berisiko

Sebisa mungkin, guna memfotokopi dokumen yang rawan disalahgunakan, minimalkan penggunaan jasa fotokopi eksternal yang beresiko. Meskipun hal ini bisa menurunkan pendapatan jasa fotokopi (termasuk toko kami..hiks..hiks..), kiranya hal ini baik kita lakukan. 

Wasana kata

Pengalaman di sejumlah negara maju membuktikan bahwa masyarakat negara-negara maju sangat berhati-hati menjaga keamanan data kependudukan. 

Di Indonesia, tampaknya kesadaran akan keamanan data kependudukan ini masih terbilang rendah. Baru ketika data kependudukan bocor dan disalahgunakan, kita tersadar.

Sebelum data kependudukan bocor, mari kita cegah dengan sikap waspada. Ingat kata Bang Napi: Waspadalah! Waspadalah!

NB: Silakan bagikan artikel ini untuk dapatkan diskon khusus di jasa fotokopi kami ^_^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun