Pemanasan global dan ulah manusia
Para ahli sejak beberapa dasawarsa terakhir telah mengingatkan kita akan terjadinya pemanasan global yang berdampak luas. Ulah manusia yang makin konsumtif dan destruktif menjadi salah satu biang utama pemanasan global dan perubahan iklim.Â
Sejak tahun 1900, suhu udara permukaan rata-rata telah meningkat 1 derajat Celcius. Kenaikan paling tajam dimulai pada tahun 1970-an dan berlanjut hingga hari ini.
Aktivitas manusia telah meningkatkan kelimpahan gas yang memerangkap panas di atmosfer. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh adanya pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Karbon dioksida telah meningkat dari tingkat pra-industri 280 bagian per juta menjadi lebih dari 410 bagian per juta saat ini.Â
Sebagian besar peningkatan karbondioksida di atmosfer terjadi sejak akhir 1950-an. Jika situasi normal, dibutuhkan antara 5.000 hingga 20.000 tahun untuk mencapai jumlah perubahan tingkat karbon dioksida yang disebabkan manusia hanya dalam 60 tahun terakhir. Demikian rilis nationalacademics.
Cara kita mencegah makin parahnya pemanasan global
Diolah dari artikel ec.europa.eu, berikut ini adalah empat cara kita mencegah makin parahnya pemanasan global:
1. Mengurangi pembakaran batu bara, minyak dan gasÂ
Pembakaran batu bara, minyak, dan gas menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida. Dua unsur ini menjebak panas matahari sehingga bumi makin panas.Â
Di Indonesia dan banyak negara di dunia, sebagian besar listrik kita masih dihasilkan dari pembakaran batu bara di pembangkit listrik. Karena dengan menghemat listrik, kita turut menjaga bumi.Â