Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasih Daud pada Mefiboset (Difabilitas dalam Alkitab)

6 April 2021   22:38 Diperbarui: 6 April 2021   23:23 9382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daud mengasihi Mefiboset, penderita disabilitas - freebibleimages.com

Alkitab memuat pandangan yang luas mengenai kenyataan hidup manusia, termasuk difabilitas. Apakah ada kisah tentang penyandang difabilitas atau cacat dalam Alkitab? Bagaimana Alkitab memandang penderita difabilitas? 

Tulisan ini mengulas secara sekilas panorama difabilitas dalam Alkitab dengan bahasa sederhana agar dapat dipahami pembaca umum. Harapannya, siapa pun dapat memahami pandangan Alkitab atas penderita difabilitas. Wawasan akan agama-agama ini kiranya penting dalam konteks hidup di negeri Bhinneka Tunggal Ika.

Kebaikan Raja Daud pada seorang anak penderita difabilitas

Salah satu kisah Anak Berkebutuhan Khusus atau ABK dalam Alkitab adalah kisah Daud dan Mefiboset dalam Kitab 2 Samuel 9.

Mefiboset adalah anak Yonatan, sahabat Raja Daud. Mefiboset mengalami kelumpuhan kaki sejak berumur lima tahun akibat jatuh dari gendongan pengasuhnya (2 Sam 4:4).

Dunia memandang Mefiboset sebagai seorang lumpuh yang hanya merepotkan orang lain. Ia tidak bisa ikut berperang sebagai prajurit. Tidak bisa pula meladang dan bekerja memenuhi keperluannya sendiri.

Akan tetapi, Raja Daud justru amat menyayangi Mefiboset, yang kini telah dewasa. Ia diajaknya untuk tinggal seistana dengannya di Yerusalem. Daud mengembalikan status Mefiboset sebagai seorang pangeran. Raja Daud menjadi teladan seorang yang peduli pada pribadi berkebutuhan khusus.

Bagaimana Alkitab memandang difabilitas?

Harus kita akui, dalam Alkitab ada juga pandangan bahwa penyandang difabilitas tidak pantas menjalani jabatan religius tertentu dan bahwa difabilitas dipandang sebagai hukuman atas dosa (orang tua). Misalnya, Imamat 21:17-24 memuat larangan orang bercacat dalam keluarga Harun untuk mempersembahkan kurban.

Penting kita pahami bahwa Alkitab memuat pandangan-pandangan negatif itu tapi bukan berarti Allah menyetujui pandangan-pandangan negatif itu.

Sama halnya, Alkitab memuat kisah penyembahan berhala dan aneka dosa, tetapi bukan berarti Allah menyetujui semua hal negatif tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun