Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Tidak Perlu Malu dengan Tulisan Sendiri yang Masih Amburadul

17 Desember 2020   14:42 Diperbarui: 18 Desember 2020   05:32 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi malu dengan tulisan sendiri - pexels.com

Jujur dengan diri sendiri dan orang lain. Tidak merekayasa sesuatu yang bukan sungguh buah usaha kita. Tidak melakukan kecurangan dalam bentuk apa pun. Copy paste (salin tampal), mendaku tulisan orang sebagai tulisan sendiri, memuat ulang tulisan orang tanpa izin, merekayasa sedemikian rupa agar tulisan terpopuler, dsb.

Kita perlu ingat, rekam jejak kita selalu dipantau dan diingat orang.

Sekali saja kita melakukan kecurangan, kita akan diingat sebagai penulis yang tidak jujur meskipun kita kemudian meminta maaf dan dimaafkan.

Ibarat mantan preman yang bertobat, orang memang memuji pertobatannya dan kebaikannya. Akan tetapi, tetap saja dalam memori orang, dia adalah mantan preman. 

Memori sulit sekali dihapus. Oleh karena itu, kita perlu membangun memori yang indah sejak awal perjalanan kita sebagai penulis.

Biarlah orang menilai kita sebagai penulis yang tulisannya amburadul namun jujur dan tekun berproses. 

Ini lebih mulia dari penulis yang lihai merekayasa dan menikmati kejayaan dan pujian semu. Oleh karena itu, mari belajar dan setia menempa diri dengan rendah hati sebagai penulis (pemula).

Tiada guna menipu diri dengan rekayasa. Tulis saja sesuai kemampuan terbaik. Jika pernah melakukan kesalahan, misalnya dengan menjiplak dan atau merekayasa, mari segera bertobat sebelum terlambat.

Jangan dikira, tidak ada yang tahu rekayasa kita. Sebagai insan beriman, kita percaya ada Dia yang Maha Mengetahui. Selain itu, peribahasa mengajarkan, "Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga."

Mari kita saling belajar dan berbagi ilmu, juga di Kompasiana ini. Salam hormat dan salam santun. R.B.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun