Akibatnya, banyak sekali imigran yang diabaikan oleh negara. Lantas, siapa yang mengurus mereka? Para relawan dan pemerhati budiman. Termasuk di antaranya, pemerhati imigran dari Gereja Katolik.Â
Don Roberto adalah salah satu saja dari jutaan pemerhati budiman yang tiap hari melayani para imigran dan gelandangan tanpa pandang bulu.
Wafatnya Don Roberto Satukan Italia
Wafatnya Don Roberto memang mengguncang Italia. Tagar seputar Don Roberto Malgesini menjadi tren di Twitter. Semua media massa dan media sosial di Italia dipenuhi ulasan tentang sosok pemerhati imigran yang wafat dibunuh imigran yang sering ia tolong.
Akan tetapi, gugurnya Don Roberto juga menyatukan Italia yang selama ini terpecah oleh isu rasialisme dan politisasi imigran. Lebih dahsyat lagi, wafatnya Don Roberto menyatukan umat kristiani dan muslim di Italia.
Ini karena Don Roberto semasa hidupnya menjadi ikon cinta pada imigran tanpa memandang perbedaan etnis dan agama.Â
Pemakaman Don Roberto baru akan berlangsung pada Sabtu, 19 September nanti. Akan tetapi, penghuni dan imigran di Como telah bersatu hati mendoakan Don Roberto yang telah banyak berbuat baik.
Sebagian dari pelayat di Piazza San Rocco, di mana beliau wafat, adalah imigran dengan berbagai macam latar belakang agama.Â
Presiden Unione delle Comunità Islamiche in Italia (UCOII), Yassine Lafram mengatakan, "Kami mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Don Roberto Malgesini kepada keluarganya, komunitas kota Como, dan saudara-saudari kristiani. Mari kita berjalan bersama dalam perdamaian dan persaudaraan."
Duka Paus Fransiskus