Pertama, Ennio Morricone menghendaki agar pemakamannya dilakukan secara sederhana.Â
Ini melukiskan gaya hidup Morricone selama ini. Meski dipuji setinggi langit sebagai "il maestro", Ennio tetap seorang yang sederhana dan rendah hati.Â
Sikap ini membuatnya dicintai banyak orang. Juga sangat membantunya dalam bekerja sama dengan musisi dan sutradara dari seluruh dunia. Tak terhitung sudah berapa banyak pelaku industri film dan musik yang telah bekerja sama dengan Ennio, sang godfather of soundtrack.
Kedua, Ennio berterima kasih pada keluarga dan sahabatnya. Ia menyebut nama-nama nyaris semua saudara-saudari kandung dan sanak kerabatnya. Teristimewa, Ennio mengucapkan selamat tinggal pada istrinya tercinta, Maria, yang telah setia menemaninya sampai kematian menjemputnya.Â
Sekadar informasi, Â pada 13 Oktober 1956, Morricone menikahi Maria Travia, gadis yang ia pertama jumpai pada 1950. Maria juga ikut menulis lirik untuk melengkapi karya suaminya. Karyanya termasuk teks-teks Latin untuk soundtrack The Mission. Mereka memiliki tiga putra dan seorang putri.
Lebih dari the godfather of soundtrack, Ennio Morricone adalah seorang suami dan ayah yang baik. Tak pernah terdengar sedikit pun adanya kabar miring soal kehidupan pribadinya.Â
Selamat jalan, Ennio Morricone. Karyamu abadi. Teladan kesederhanaan dan kesetiaanmu terpatri dalam hati.