Tiga Lagu Ina Wroldsen yang Keren, Satu Sindir Operasi Plastik

"Ina Wrodlsen adalah penyanyi yang paling kurang dihargai," tulis banyak sekali warganet di kolom komentar Youtube. Nama musisi Norwegia kelahiran 29 Mei 1984 ini memang sayangnya belum banyak dikenal penikmat musik dunia, juga Indonesia.

Ina adalah penyanyi dan penulis lagu Norwegia. Dia pernah menjadi bagian dari duo electropop Ask Embla, dengan produser dan penulis lagu Islandia Arnbor Birgisson.

Penulis Lagu Keren

Sebenarnya sangat besar kemungkinan penikmat musik telah mendengarkan karya Ina. Ia telah menulis banyak lagu-lagu populer yang dinyanyikan musisi lain.

Mau tahu siapa saja? Catat baik-baik daftar panjang ini: Shakira, Jess Glynne, Clean Bandit, Zara Larsson, Rag'n'Bone Man, Sean Paul, David Guetta, James Arthur, Britney Spears, Demi Lovato, Madison Beer, Tinie Tempah, Tinashe, Anne-Marie, Little Mix, Olly Murs, The Pussycat Dolls, The Wanted, The Saturday, Shontelle, Leona Lewis dan One Direction.

Wow!

Beberapa contoh lagu karyanya (kadang ditulis bersama musisi lain) adalah "Rockabye" (Clean Bandit ft Sean Paul dan Anne-Marie), "Lionheart" (Demi Lovato), "Empire" (Shakira).

Album Ina

Saat masih jadi anggota duet Norwegia-Islandia, Ask Embla, bersama dengan Arnor Birgisson, Ina merilis album Northern Lights pada 2013 di Norwegia. 

Lantas Ina melanjutkan karir artisnya dengan namanya sendiri. Dia merilis "Aliens (Her er jeg)" (2014), "Rebels" (2015) dan pada April 2016, "Lay It on Me" yang jadi hits di VG-lista.

Pada 2015, Calvin Harris dan Disciples memilih untuk merilis lagu Ina "How Deep Is Your Love" menggunakan vokal Ina. Lagu ini menjadi salah satu lagu yang paling banyak ditayangkan dan diunduh di seluruh dunia.

Pada Juni 2017, Ina menandatangani kontrak rekaman dengan label Musik Syco milik Simon Cowell. Pada Agustus 2018 ia merilis dalam kemitraan dengan DJ Brazil, Alok . 

Lagu-Lagu Keren Ina Wroldsen

Ada beberapa lagu Ina Wrodlsen yang menurut saya super keren. 

1. "Favela"

Ina mendapatkan inspirasi menulis lagu tentang favela, pemukiman kumuh di Brazil saat ia menonton sebuah film dokumenter tentang wanita Amerika Selatan dan perjuangan yang mereka hadapi.

"Favela adalah penghargaan saya untuk gadis-gadis yang tumbuh dalam masyarakat yang tidak menawarkan peluang. Lagu ini melukiskan kenyataan (Rio de Janeiro). Saya adalah pengamat dan saya berharap bahwa saya telah mengangkat tema favela ini dengan rasa hormat. Saya benar-benar percaya bahwa hak-hak wanita adalah hal yang sangat dekat dengan hati saya."

Lagu ini dibuka dengan intro yang menyayat hati:

As the sun rises/ She opens up her hazel, beautiful lies and begins.
Her baby cries/ She picks him up and tells him beautiful lies. Again.

Karena kemiskinan tak terperi, sang ibu dalam lagu ini membohongi anaknya dengan kebohongan putih atau "beautiful lies". Sang ibu tentu tak ingin anaknya tahu betapa kerasnya hidup sebagai wanita yang bekerja di dunia malam.  

Bagian berikutnya tak kalah indah dalam menyajikan ironi kehidupan:

And the wind blews/She lives on lonely streets where nobody goes alone
Just a young girl/Born on the left side of this right-handed world/She knows

Sang ibu muda diumpamakan Ina sebagai seorang kesepian yang terlahir "kidal", padahal dunia ini menggunakan tangan kanan.

2. "Mother"

Siapa sih yang tak meleleh saat mendengar lagu tentang kasih ibu? Lebih lagi saat mendengar lagu "Mother" oleh Ina Wroldsen. Lagu ini mengisahkan seorang anak yang telah salah jalan dalam hidupnya:

Mother, I have gone astray, oh/I'm sorry, but I've lost my way, oh 

Sang anak meminta agar ibunya mau menerimanya kembali di dalam kehidupannya:

I wanna come home/ I wanna come home
Where the streets lead back to where I'm born [...]
Mother, can you take me home to you?

Lagu yang sangat "relatable" kan bagi banyak anak muda zaman now yang tersesat oleh aneka hal duniawi?

3. "Body Parts"

Lagu ini sangat relevan dengan tren banyak orang mengubah penampilan mereka demi mencari kebahagiaan. Ada yang melakukan operasi plastik. Ada yang diet ketat sampai menyiksa diri. Lagu ini adalah sindiran bagi penggemar operasi plastik dan pemuja keindahan fisik semata.

You wanna be perfect/Like a work of art
Like what you see in magazines/You wanna be perfect 

Memang, soal para pemalsu dan perekayasa foto profil yang lebih ganteng dan cantik  di media sosial tak disebutkan dalam lagu ini. Toh, lagu ini amat relevan untuk jadi renungan orang-orang yang berusaha tampil lebih cantik dan ganteng daripada kenyataannya. 

Liriknya yang menarik, antara lain:

But salvation/Never came from changin' body parts
Perfect is worthless if you lose yourself
Valuation/Never came from changin' body parts
Perfect is worthless if you bruise your heart for it 

Ya, kebahagiaan justru adalah saat kita membersihkan hati kita dari keinginan untuk tampil sempurna. Menerima ketidaksempurnaan adalah rahasia kebahagiaan hidup. 

Selain tiga lagu di atas, sila dengarkan lagu-lagu Ina Wroldsen lainnya, misalnya "Strongest", dan "Lay It on Me". Juga lagu-lagu karya Ina yang dipopulerkan penyanyi lain. Ina selama ini memang musisi bersahaja yang kadang memilih untuk berada di belakang panggung musisi populer. 

Jika ada yang bertanya, siapa salah satu musisi yang harus didengarkan karyanya sebelum kita dijemput malaikat maut, saya akan menyarankan Ina Wroldsen yang super keren. Oh ya, dia menyanyi secara live dengan kualitas yang memukau. Bukan autotune yang kaleng-kaleng itu.