Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memimpin Itu Melayani, Mengapa Harus Berambisi?

18 April 2019   16:46 Diperbarui: 18 April 2019   17:01 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Getty Images- Paus Fransiskus (waktu itu uskup Buenos Aires) basuh kaki pecandu narkoba

(Injil Yohanes 13:14-15)

Membasuh kaki dalam konteks masyarakat Yahudi pada masa Yesus berkarya adalah pekerjaan hina yang hanya dilakukan budak untuk para majikan Yahudi.

Bahkan, budak itu biasanya bukan berkebangsaan Yahudi, namun budak dari bangsa asing. 

Orang Yahudi yang terikat hukum kebersihan ritual tentu takut jadi najis ketika membersihkan kaki majikan. Maklumlah,waktu itu orang bepergian dengan berjalan kaki di jalanan yang kotor dan penuh kenajisan.

Menariknya, Yesus rela merendahkan diri untuk melayani para murid-Nya dengan membasuh kaki mereka.

Yesus mempraktikkan apa yang Ia ajarkan bahwa Ia "datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani..." (Injil Matius 20:28).

Pemimpin itu memang datang untuk melayani, bukan untuk dilayani. Itulah ajaran luhur yang bersifat universal, bukan hanya bagi umat kristiani saja.

Mengapa Harus Berambisi Jadi Pemimpin?
Jika pemimpin itu harusnya melayani, mengapa harus berambisi jadi pemimpin? 

Pemimpin yang menyadari bahwa menjadi pemimpin itu harus melayani sebenarnya tidak perlu berambisi buta untuk terpilih jadi pemimpin.

Pemimpin itu justru yang harus banyak berkorban waktu, tenaga, pikiran untuk kebaikan bawahan dan rakyatnya.

Ia harus rela blusukan, mendengar langsung keluhan bawahan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun