Mohon tunggu...
Bob S. Effendi
Bob S. Effendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Konsultan Energi

Konsultan Energi, Pengurus KADIN dan Pokja ESDM KEIN

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

OKLO : Reaktor Nuklir 2 Milyar tahun yang lalu

23 Februari 2016   22:34 Diperbarui: 7 Oktober 2017   08:12 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang menduga bahwa di Gabon, Afrika 2 Milyar tahun yang lalu pernah beroperasi 16 reaktor nuklir berkapasitas rata-rata 100 KW yang beroperasi selama 300,000 tahun atau dengan daya setara dengan reaktor Kartini milik BATAN di Jogya.

Reaktor Oklo adalah sebuah fenomena alam reaksi fisi nuklir yang terjadi secara alami yang sama seperti reaksi fisi yang terjadi di reaktor nuklir sehingga disebut reaktor alam. Fenomena ini pertama kali di prediksi oleh Prof Paul Kuroda pada tahun 1956 yang di tuliskan pada papernya tetapi fenomena ini baru di temukan di alam pada tahun 1972 di Gabon,  oleh ahli fisika Perancis, Dr Francis Perrin.

Penemuan ini terjadi secara tidak sengaja ketika sebuah perusahaan penambangan uranium melakukan penelitian di tambang uranium Oklo dan melihat perbedaan kandungan isotope U235 di 16 lokasi tersebut hanya sekitar 0.6% kurang dari rata-rata yang seharusnya 0.72% hal ini hanya dapat di jelaskan bila terjadi sebuah reaksi fisi yang memakai isotope U235 seperti yang terjadi dalam reaktor nuklir bahan bakar pengayaan rendah (low enriched fuel). Penyelidikan lebih lanjut lanjut terungkap bahwa sekitar 200 kg U235  telah hilang dari lapisan seolah-olah terkonsumsi.

Ternyata fenomena yang terjadi di Oklo terebut sesusai dengan dengan teori yang di tuliskan oleh Prof Paul Kuroda dalam Journal of Chemical Physics  16 tahun sebelumnya dimana di jelaskan bahwa ada 4 kondisi yang harus terpenuhi untuk reaksi fisi alam terjadi : 1) Ketebalan lapisan uranium harus di atas 1 meter,  2) konsentrasi U235 harus di atas 1%, saat ini rata-rata di dunia U235 di alam tidak lebih dari 0.7% sehingga walaupun ada lapisan uranium yang lebih tebal dari 1 meter tapi konsentrasi isotop U235 tidak lebih dari 0.7% sehingga reaksi fisi tidak akan terjadi sementara 2 milyar tahun yang lalu pada kisaran 3% 3) Harus adanya moderator untuk menghambat laju kecepatan neutron yang  saat itu adanya sumber air berkelanjutan dalam lapisan uranium yang dapat bertindak sebagai moderator dan 4) yang terakhir tidak adanya boron atau lithium yang menjadi racun dan  dapat menghentikan reaksi fisi. – Mukzizatnya semua kondisi yang sangat spesifik tersebut terjadi dalam kadar yang tepat sehingga reaksi fisi nuklir dapat terjadi dan bertahan selama ratusan ribu tahun.

Yang menarik dari reaktor Oklo adalah bagaimana secara alami, alam mengatasi produk fisi dan sisa limbah nuklir tersebut yang ternyata sangat bagus sehingga saat ini lokasi Oklo pada permukaan dan air tanah tidak ada sama sekali pencemaran radioaktif,  bahkan sampai sekarang para ilmuwan masih terus menyelidiki bagaimana proses tersebut terjadi untuk dapat di duplikasi. - untuk yang ingin tahu lebih detail dapat membacanya pada  Scientific American.

Satu hal yang dapat di tarik kesimpulan dari semua ini adalah reaksi fisi yang banyak di katakan oleh orang awam sebagai sebuah bukan alami dan berbahaya adalah salah. Tinggal bagaimana manusia belajar untuk menguasainya sehingga dapat memanfaatkan potensi energi yang terkandung di dalamnya.

Karena hal yang sama juga dapat dikatakan kepada Api sebagai sumber energi pertama yang telah menghantarkan manusia kepada kebudayaan modern.  1,500,000 tahun yang lalu ketika nenek moyang manusia melihat sebuah pohon yang tersambar petir lalu terbakar dan sadar   bagaimana kekuatan potensi api, ia menyadari bahwa ia harus menguasai dan mengenal api sampai pada akhirnya ia belajar untuk menciptakan api dengan mengosokan dua buah batu  -- Tetapi teroboson terbesar adalah ketika ia mulai tidak takut terhadap bahaya api karena sudah mengenal dan tahu bagaimana menghindari dari bahaya kebakaran dan kemudian memasukan api kedalam kediamannya barulah potensi api di ketahui dan melahirkan teknologi  Besi dan Perunggu yang semuanya dapat terjadi karena penguasaan api yang akhirnya menciptakan kebudayaan modern ini.

Semua di mulai oleh penguasaan teknologi api – Bayangkan bila saja nenek moyang manusia saat itu mempunyai phobia dan ketakutan kepada api sebagaimana ketakutan manusia modern saat ini terhadap nuklir maka sampai saat ini manusia masih tinggal dalam gua.

Di sadari apa tidak saat ini manusia akan masuk kedalam sebuah melenia baru yang mana energi menjadi sumber utama untuk setiap kegiatan manusia dimana untuk sebuah kebudayaan modern dengan standard hidup tinggi setara dengan Amerika dan Eropa maka dibutuhkan energi yang luar biasa besar yang tidak bisa di dapat secara konvensional –  Bila standard hidup sejahtera itu kita setarakan dengan konsumsi listrik maka rata-rata Negara maju sekitar 10,000 watt per orang sementara rata-rata dunia masih di 2500 watt/orang dan Indonesia masih 200 watt/orang. Untuk mensuplai energi sebesar itu tanpa merusak dan mencemari lingkungan hanya ada satu cara yaitu penguasaan teknologi nuklir.

Adalah sebuah keniscayaan bahwa abad milenia baru ini akan di mulai dengan kebangkitan industri nuklir yang sudah hampir tertidur selama 30 tahun belakangan ini, yang sering disebut Nuclear Renaissance dengan bermunculannya berbagai jenis reaktor maju(advanced reactor ) generasi IV yang memiliki tingkat keselamatan melekat (inherently safety) atau tingkat keselamatan yang mengandalkan unsur alam yaitu gravitasi dan konveksi tanpa listrik sehingga kecelakaan seperti Chernobyl dan Fukushima tidak mungkin terjadi dan Okla telah membuktikan telah membuktikan tingkat keamanan alamiah tersebut 2 milyar tahun yang lalu.

 BSE

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun