Mohon tunggu...
Muhammad Albie
Muhammad Albie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger

Berbagi informasi seputar teknologi dan industri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fungsi Georadar untuk Arkeologi

21 Januari 2021   11:14 Diperbarui: 21 Januari 2021   11:32 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arkeologi Lapangan

Ground Penetrating Radar atau GPR merupakan sebuah sistem yang digunakan dalam geofisika untuk memindai, memetakan & merekam informasi tentang bawah permukaan bumi. Para arkeolog telah menggunakan prosedur teknis ini selama beberapa tahun dan juga umum dalam bidang ilmiah lain seperti studi lingkungan, geologi dan teknik sipil.

Geofisika arkeologi melibatkan metode untuk mengumpulkan data yang memungkinkan arkeolog lapangan untuk menggambarkan dan memetakan fitur arkeologi yang mendasar, yang tidak mungkin dideteksi menggunakan metode lapangan tradisional. 

Arkeolog dapat memanfaatkan perubahan fisik dan kimiawi didalam tanah sehubungan dengan ada atau tidaknya benda-benda di bawah tanah. Dengan menggunakan instrumen yang sangat sensitif, teknisi spesialis dapat mengukur, memetakan dan menafsirkan sinyal data yang diterima oleh sistem GPR, menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan penggalian.

Survei Non-intrusif

Keuntungan terbesar dari GPR adalah cara non-inovasif & non-destruktif untuk mengumpulkan informasi tentang permukaan dekat. Situs besar dengan sisa-sisa tersembunyi dapat dilihat dan dianalisis secara efisien dan akurat, sambil melestarikan situs. Peta GPR menawarkan data survei primer yang berguna untuk menetapkan situs penggalian atau bahkan mengidentifikasi area sensitif peninggalan budaya, seperti situs pemakaman dan mungkin memerlukan proses ekstrasi khusus dan oleh karena itu infornasi tersebut dapat memandu arkeolog untuk menghindari gangguan atau kerusakan dilokasi tersebut.

Lapisan sedimen dan artefak yang terkubur memiliki komposisi fisik dan kimia yang khas. Hal ini mempengaruhi kecepatan penyebaran gelombang elektromagnetik (konduktivitas listrik dan permeabilitas magnetis). Perbedaan atau variasi gelombang yang diterima menandakan adanya objek, rongga, perubahan sifat fisik dll. Pola pada pencitraan bawah permukaan merupakan indikasi fitur arkeologi yang mendasar seperti arsitektur atau artefak.

Source

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun