Mohon tunggu...
Blontank Poer
Blontank Poer Mohon Tunggu... -

Senang motret, tapi sekarang sedang belajar blogging. Berharap teman-teman mau mengajari saya nge-blog yang baik dan benar, supaya bisa memberi manfaat dan kelak bisa jadi bekal masuk surga (http://blontankpoer.my.id/)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ketemu Polisi Jujur

18 Desember 2014   07:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:04 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polisi II pun buka kartu. Kalau dengan lembar biru, kami cukup membayar denda yang disebutnya, berkisar antara Rp 70 ribu hingga Rp 90 ribu, seperti halnya jika ikut proses sidang di pengadilan. Kata Polisi II, "Ancaman dendanya memang sampai Rp 500.000, tapi kalau sidang, paling kena Rp 90 ribu."

Saya pun membalas begini, "Kalau begitu, gimana kalau kami kasih uang Rp 100 ribu?"

"Tidak bisa. Karena sudah telanjur ditulis di sini (sambil menunjuk blangko surat tilang berwarna merah jambu)," kata Polisi II.

Saya: Kan dendanya cuma tujuh puluh ribu sampai sembilan puluh ribu, Pak. Mbok kami titip seratus ribu, biar kami cepat pulang.

Polisi II: Gak bisa, Mas. Kalau seratus ribu, kami tombok.....

Kami bertiga yang duduk bersebelahan saling beradu pandang. Polisi itu melanjutkan.....


Polisi II: Terus terang ya, Mas. Ini saya buka-bukaan saja. Saya ambil bundel berkas (tilang) ini tidak gratis. Nanti kami harus setor ke bagian tilang Rp 150 ribu untuk kesalahanmu tadi.

Kami tetap menawar Rp 100 ribu. Tapi Polisi II bilang, kalau dibayar seratus ribu, dia mengaku torok (nombok).

Saya pun meninggalkan polisi itu, menyeberang jalan memotret matahari terbit yang sinarnya merah kekuningan di atas persawahan. Usai motret, saya kembali mendatangi polisi tadi.

Saya: Pripun? Bagaimana, Pak, kalau seratus saja?

Polisi II: Gak bisa, Mas. Saya tombok kalau segitu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun