Pernahkah kita membayangkan, di tengah padatnya agenda pembelajaran di sekolah dasar, anak-anak kita mulai dikenalkan pada coding dan akal imitasi (AI)? Saya lebih cenderung menyebutnya akal imitasi ketimbang kecerdasan buatan. Karena memang AI membuat sesuatu yang fake (meniru, menyesatkan, atau tidak sesuai kenyataan).
Mungkin lima tahun lalu ini hanya sekedar wacana futuristik. Tapi hari ini, perlahan tapi pasti, coding dan AI mulai masuk ke ruang kelas yang berada di SD.Â
Pertanyaannya kemudian adalah: siapkah guru SD? Mampukah mereka mengajarkannya? Mari kita ulas tulisan ini sesuai dengan realitas di sekolah negeri terutama, yang mempunyai karakteristik, kemampuan guru, fasilitas pendukung sekolah, yang bisa dimaklumi, tidak bisa disamaratakan.Â
Transformasi digital saat ini tidak bisa dibendung. Anak-anak kini lahir sebagai digital native—terbiasa dengan layar sentuh, asisten suara, dan informasi yang tersedia dalam hitungan detik. Dunia di sekitar mereka telah berubah drastis. Maka wajar jika kurikulum pun ikut berevolusi.
***
Diklat pembelajaran Coding dan AI bagi Guru dan Kepala Sekolah
Ada beberapa agenda yang perlu dipersiapkan oleh Kelompok kerja Kepala Sekolah (k3S) diwilayah kecamatan saya bertugas, untuk menyikapi dan sekaligus melaksanakan regulasi dan kebijakan terkait pembelajaran coding dan AI, serta pengembangan profesional guru (hari belajar guru).Â
Mulai tahun ajaran 2025/2026, coding dan AI diperkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan bagi sekolah yang memiliki fasilitas, akses internet yang mendukung, dan kesiapan guru yang mengajar di kelas 5 untuk meningkatkan literasi digital, berpikir komputasional, analisis data, dan etika AI.
Untuk bisa mengikuti diklat pembelajaran coding dan AI, baik bagi guru dan Kepala Sekolah, tidak semua sekolah yang ada di kecamatan Sungai Kunjang menjadi sekolah sasaran yang mengajarkan kedua mata pelajaran pilihan tersebut.
Hanya sekolah yang menerima dana BOS Kinerja terbaik, dan Sekolah sasaran yang wajib mengikuti diklat pembelajaran Coding dan AI, yang di fasilitasi oleh Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK).
Sebagai mata pelajaran pilihan Coding dan AI bisa menjadi opsi kokurikuler, atau ekstrakurikuler mulai tahun ajaran 2025/2026 bagi sekolah penerima dana BOSKIN dan Sekolah sasaran.Â