Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menunda Menikah dan Gen Z, Apa Alasannya?

26 Februari 2024   07:07 Diperbarui: 26 Februari 2024   07:34 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik belum menikah (Sumber gambar :Twitter/dad_somanti/alimurtodopsht07)

Bicara tentang "menunda nikah", menjadi sebuah pembicaraan yang berat bagi para jomblowan dan jomblowati. Apalagi membalas wag keluarga yang selalu bertanya "kapan undangannya?, kapan kamu menikah?, pulang kampung, ditunggu undangannya ya!". 

Eeeh, sebuah pertanyaan yang menyebalkan walaupun terdengar indah ditelinga. Jawab aja "Jodohku lagi Otewe nih!." atau jawab saja "diselawatin aja dulu?,". Gak perlu ngegas, sampai keluar grup wa keluarga. Atau mengarsipkan WAG keluarga, hehehe. Fitur WA yang satu ini ternyata cukup berguna juga bila terlalu mengganggu privacy.

Menunda menikah adalah sebuah pilihan. Ada saja alasan untuk menunda nikah, dan setiap orang punya alasan yang berbeda. Bisa jadi belum siap mental, finansial dan karir. 

Namun keputusan menunda nikah juga mempunyai resiko. Terjerumus kepergaulan bebas tanpa ikatan pernikahan, kesulitan mendapatkan pasangan yang cocok, bisa juga mengalami masalah kesehatan reproduksi. Lalu bagaimana dengan Gen Z?.

***

Mengapa Gen Z menunda menikah?

Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1995-2010. Dan kebanyakan gen z menunda pernikahan dengan beberapa alasan, diantaranya :

  • Ingin fokus pada karier. Bagi Gen Z kebanyakan menganggap karier sebagai perioritas utama bagi hidup mereka. Dan pernikahan akan mengganggu karena harus adanya tanggung jawab yang lebih besar kepada anak dan isteri sebagai bagian keluarganya.
  • Ingin fokus dulu kepada hobi dan keluarga. Gen Z menyenangi aktivitas diluar karier seperti traveling, belajar, atau menghabiskan waktu bersama orang tua dan saudaranya.
  • Belum siap secara finasial. Menikah memerlukan biaya yang tidak sedikit. Baik untuk pernikahan itu sendiri maupun kehidupan selanjutnya. Bahkan pada daerah dan suku tertentu, ada Istilah "Uang panai" dan Jujuran, mahar perkawinan, dan sebagainya.
  • Belum menemukan pasangan yang cocok. Gen Z yang hidup di era serba digital, mempunyai standar tinggi untuk mencari pasangan hidupnya. Lebih selektif, kritis dalam menentukan pasangan hidup.
  • Terpengaruh media sosial. Pengaruh media sosial saat ini menjadi sumber inspirasi bagi Gen Z dalam memilih pasangannya. Sehingga pengaruh Medsos tersebut sangat luar biasa. Melihat kehidupan orang yang sukses, terobsesi pada idolanya yang terlihat bahagia dan kaya membuat Gen Z tidak percaya diri dan tidak siap untuk menikah.

Itulah beberapa alasan yang menjadi pertimbangan Gen Z untuk menunda menikah. "Tapi, gak bahaya tah?". Bahaya tetap ada. Bisa berdampak negatif bagi kesehatan, kebahagiaan dan keberkahan seseorang.

Bahaya Menunda nikah bagi Generasi Z

Ada beberapa permasalahan yang muncul bila menunda nikah bagi Gen Z secara khusus. Diantaranya yaitu :

  • Menurunkan sistem imun tubuh dan meningkatkan resiko kematian. Lha Kok bisa?. Ini jawabannya, menurut buku yang berjudul "The Case for Marriage", laki-laki yang jomblo memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi sebesar 250 persen dibanding laki-laki yang sudah menikah. Sedang wanita memiliki tingkat kematian 50 persen lebih tinggi di banding yang sudah menikah.
  • Meningkatnya terkena penyakit kronis seperti kanker.
  • Menyia-nyiakan waktu untuk mendapatkan pasangan yang cocok.
  • Terjerumus kedalam perbuatan maksiat dan dosa, tanpa dibentengi iman yang kuat. Perbuatan ini tidak terbatas hanya berzina secara fisik dengan pasangan berbeda jenis. Bisa juga sejenis, akibat pergaulan bebas, martubasi dan menonton pornografi. Kecanggihan dunia era digital memungkin semua itu terjadi walaupun hanya di rumah saja.
  • Kehilangan berkah dan Rahmat dari Allah. Dalam Ajaran islam menikah adalah sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah bagi umat Islam yang sudah siap. Menikah juga merupakan jalan keberkahan, mendapatkan kasih sayang, dan Rezeki dari Allah Subhana wataala, seiring dengan beban dan tanggung jawab yang meningkat. (*)

Riduannor, Kompasianer Kota Samarinda
Riduannor, Kompasianer Kota Samarinda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun