Satu Muharram dalam kalender Masehi jatuh pada 27 Juni 2025. Malam tadi, umat Islam merayakan momentum sakral dengan mengadakan pawai obor yang diikuti mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua yang menyambut tahun baru dalam kalender Islam.Â
Dimulai dengan pembacaan doa dan memperbanyak dzikir serta shalawat yang ditujukan pada Nabi Muhammad Shalallahu alahi wasallam dan para sahabatnya. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an saling bersahutan dari musola-musola dan mesjid-mesjid yang ada di lingkungan masyarakat semakin menambah kesakralan menyambut datangnya tahun baru Islam.Â
Makna awal tahun HijriyahÂ
Satu Muharram sendiri memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam. Banyak cara yang dilakukan oleh umat muslim dalam menyikapi satu Muharram bagi diri sendiri. Diantara adalah:
* Satu Muharram menandai awal tahun yang baru dalam kalender Hijriyah yang tentu saja nantinya berguna untuk menentukan tanggal penting dalam Islam seperti Ramadan dan Idul Fitri.
* Satu Muharram sendiri menjadi sebuah kesempatan untuk kita dapat merefleksikan diri sendiri tentang apa yang sudah kita lakukan selama satu tahun terakhir. Bukan hanya sebuah refleksi diri, melainkan bagaimana nantinya kita membuat resolusi untuk bisa menjadi lebih baik di tahun yang baru.
* Sebuah simbol pembersihan dan pembaharuan diri sendiri untuk meninggalkan kebiasaan yang buruk dan memulai kebiasaan baik.
Menyikapi Satu Muharram
Banyak cara menyikapi Satu Muharram yang jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025 sebagai sarana pembersihan diri bagi diri pribadi pada khususnya, dan menjadi manusia yang memiliki rasa kepedulian terhadap sesama pada umumnya.Â
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menyikapi datangnya bulan Muharram. Diantaranya adalah:
* Luangkan waktu untuk berdoa dan bermuhasabah tentang apa yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir.Â