Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sri Mulyani Hadiri PK

1 Desember 2020   05:38 Diperbarui: 1 Desember 2020   06:54 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani hadiri PK 144 (Foto : Tim PK 144)

Waktu diberikan kepada Ibu Sri Mulyani oleh Bapak Rio. "Kalian harus banyak bersyukur. Anda sekalian adalah orang terpilih 114 santri dari perwakilan santri yang ada di seluruh Indonesia", pesan yang selalu diulang oleh para pembicara yang hadir di PK LPDP sejak hari pertama. Karena begitu pentingnya rasa syukur, sehingga para hari inipun Ibu Sri Mulyani berpesan seperti itu.

"Negara mengalokasikan dana dari APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Ini jumlah yang tidak sedikit. Dari 20 % untuk pendidikan ini, sekian persen diantaranya untuk dana abadi LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) sebagai pembiayaan beasiswa S2 dan S3 untuk rakyat Indonesia yang terpilih, diantaranya anda semuanya ini. Ini adalah investasi jangka panjang untuk Indonesia yang lebih baik", Ibu Sri Mulyani dengan tegas memberikan penjelasan dengan angka-angka dari laporan keuangan negara.

Selanjutnya beliau bercerita pengalamannya ketika dulu menempuh pendidikan di Amerika untuk S2 dan S3. Beliau S1 di Universitas Indonesia. Saat sekolah S2 di Amerika, beliau baru saja melahirkan. Sehingga berada di posisi sebagai istri, seorang ibu dari anaknya yang masih kecil, juga sebagai ibu rumah tangga dan tentunya mahasiswi. Namun, dari semua kategori ini, beliau ingin semuanya berjalan dengan seimbang. Beliau berkominten untuk tetap memberikan ASI kepada putranya ditengah padatnya jadwal kuliyah.

Nyatanya, beliau lulus S2 dengan predikat yang memuaskan, sehingga bisa melanjutkan S3 di kampus yang sama yakni di Illionis University, Amerika Serikat pada tahun 1992. Pertama kali datang di Amerika, beliau mengalami yang namanya culture shock, kaget dengan culture yang sangat berbeda dengan tradisi yang ada di Indonesia. Perlu waktu sedikit lama untuk beradaptasi. Hingga akhirnya, seiring berjalannya waktu, beliau mampu menjadi yang terbaik di antara teman-temannya.

"Belajar itu jangan hanya di kelas, tapi juga membuka diri dengan berorganisasi. Saya dulu, dengan banyak posisi yang menjadi tanggung jawab, sebagai ibu dari anak saya, sebagai istri, sebagai mahasiswi, juga berusaha untuk membaur bersama teman-teman di organisasi. Nyatanya bisa. Jadi kalian juga pasti bisa", setidaknya itu pesan yang bisa saya tangkap dari Ibu Sri Mulyani yang sangat besemangat memberikan nasehat kepada kami semua.

Lebih lanjut, beliau berpesan untuk selalu percaya diri. Tidak boleh minder, inferior. Setiap orang memiliki potensi dari Tuhan yang sama. Punya kesempatan untuk sama-sama berhasil. Nah, dengan adanya rasa percaya diri, maka mudah untuk belajar apa saja. Pengalaman beliau berinteraksi dengan teman-teman kampusnya di Amerika Serikat, sebenarnya orang barat itu ya sama saja dengan orang Indonesia secara kemampuan, cuma mereka menang di sikap percaya diri. Bagaimana kita mampu mencontoh kepercayaan diri ini, sehingga bisa lebih mudah beradaptasi untuk mempelajari sesuatu.

Kedua adalah disiplin. Tidak ada keberhasilan tanpa dibarengi dengan sikap disiplin. Seperti kata Ibu Sri Mulyani tadi, tidak mungkin beliau mampu menyelesaikan S2 dan S3 di luar negeri, tepatnya di Illionis Unversity, Amerika Serikat, dengan posisi sebagai istri, ibu dari anak yang masih bayi, sebagai mahasiswi, aktif di organisasi kampus, kalau tanpa didasari dengan sikap disiplin yang tinggi. Bahkan beliau bisa lulus tepat waktu karena kedisiplinan yang beliau terapkan. Keterangan Ibu Sri Mulyani ini selaras dengan kata bijak dari pesantren yang berbunyi Al-istiqomatu khoirun min alfi karomah, konsisten, senantiasa disiplin itu lebih baik dari 1000 kekeramatan.

Setelah banyak menceritakan pengalaman hidupnya, Ibu Sri Mulyani memberikan waktu kepada para awardee LPDP untuk bertanya. Wirda dari kelompok Sultan Agung, group yang saya ada di dalamnya, yang akan melanjutkan S2 di luar negeri, menanyakan trik bagaimana mengatur waktu setiap hari buat Ibu Sri Mulyani sekarang? Beliau adalah seorang Menteri dengan jadwal yang luar biasa padat, namun pada saat yang sama juga seorang istri, seorang ibu, guru dan lain sebagainya. Bagaimana mengaturnya?

"Disiplin. Ya, disiplin adalah jawaban. Masing-masing dari kita, oleh Tuhan diberikan jatah waktu yang sama yakni 24 jam. Orang sukses dengan orang yang belum sukses punya waktu yang sama. Orang malas dengan orang rajin juga diberikan waktu 24 jam. Dengan kedisiplinan, kita akan mampu menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing", beliau memberikan jawaban dari materi yang tadi beliau sampaikan yakni disiplin.

Beberapa teman, diantaranya Gus Yasin, Pak Eko, Mas Dodik, Masyitoh dan Hana juga bertanya. Dari beberapa pertanyaan yang diutarakan, saya bisa mengambil benang merahnya yakni kebanggaan atas keberhasilan Ibu Sri Mulyani sebagai perempuan. Beliau adalah sosok perempuan yang sukses, bahkan kesuksesan beliau bukan lagi tingkat nasional, tapi sudah diakui internasional. Beliau adalah panutan keberhasilan buat para perempuan, bahwa perempuan itu hidup bukan hanya kasur, dapur dan sumur, tapi bisa berperan lebih di masyarakat.

Saat adzan jum'at sayup-sayup terdengar dari dalam aula hotel, ibu Sri Mulyani menutup presentasinya. Pada kesempatan yang langka ini, Bapak Rionald Silaban dan Ibu Sri Mulyani sekaligus menutup rangkaian acara PK 144 yang sudah dilaksanakan sejak hari senin kemarin selama 5 hari. Riuh tepuk tangan dari peserta PK yang berjumlah 114 santri terdengar ramai di dalam ruangan aula PK di hotel Accacia. Acara PK yang luar biasa ini akhirnya ditutup oleh Ibu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dan Bapak Rionald Silaban sebagai Direktur LPDP. Saya merasa bersyukur sekali menjadi bagian dari LPDP ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun