Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngofi ke 21: Tasawwuf Imam Ghozaly

4 November 2020   10:30 Diperbarui: 4 November 2020   10:33 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngofi ke 21 dan Launcing 3 Buku Mesir (Foto : Kang Mahsun)

"Pernah satu waktu saya dinasehati oleh kakak saya; almarhum KH. Ahmad Qusyairi Syafaat, beliau mengatakan, nikmatnya hidup itu ada 3, Pertama adalah kesehatan. Kedua, memiliki keluarga, ketiga punya uang. Ada tambahan satu lagi dari yang ketiga yaitu bisa beli apa-apa. Jadi ketika butuh sesuatu, diberikan kemampuan untuk beli. Karena kalau punya uang, tapi tidak mampu beli, itu nelongso, susah"

-- KH. Abdul Malik Syafaat

"Tidak ada yang tau derajatku kecuali Tuhanku", saya pernah beberapa kali mendengar hadits Kanjeng Nabi ini dari seorang guru di Mesir, juga beberapa ulama' di Indonesia. Rosulullah Saw. memiliki derajat yang sangat mulia dan tidak ada yang mengerti ujung dari ketinggian derajatnya. Sehingga setiap pujian yang dilakukan oleh siapapun dan ditujukan kepada Kanjeng Nabi, derajat beliau berada di atas pujian itu.

Pada bulan ini, acara ngofi bertepatan dengan masuknya bulan penuh kemulyaan, tepat bulan yang pada 1400-an tahun yang lalu, manusia terbaik sealam semesta dilahirkan. Pada saat pelaksanaan ngofi ke 20 di rumah Gus Afton, usai acara dan kami sedang asyik makan malam bersama, saya mengobrol dengan teman-teman Muharrik MATAN Banyuwangi. Ada Gus Aan, Gus Naim, Mbah Dalijo, Mbah Karyo dan Gus Arif.

"Ada tawaran tempat ngofi di rumahnya Pak Aris Blokagung Gus, bagaimana?", tanya saya ke mereka ingin menyampaikan pendapat perihal kegiatan yang selama ini kami lakukan. "Sudah ada yang booking untuk tempat belum untuk ngofi besok?", Gus Aan bertanya balik. "Sebenarnya Pak Aris sudah lama meminta untuk ngofi di rumahnya, sejak bulan maret lalu, saat acara ngofi di rumahnya Kang Ari, awal new normal pandemic korona mulai berangsur dibuka", lanjut saya.

Mereka perlahan menyetujui apa yang saya sampaikan. Saya memanggil Gapron untuk memberikan informasi kepada Pak Aris, karena dia malam ini tidak hadir, dikarenakan mertuanya sedang berada di rumah sakit dan bertugas untuk menjaga beliau. Terdengar Gapron berbicara dengan Pak Aris, setelahnya kabar bahagia kami dapatkan, Pak Aris siap untuk menjadi tuan rumah, untuk tanggal dan siapa pembicaranya, akan dikabarkan kemudian.

Beberapa hari kemudian, Kang Mahsun, selama ini lumayan aktif di acara MATAN Banyuwangi, beliau pengusaha madu hutan, dulu juga pernah menemani Gus Sholeh, saat Gus Sholeh pernah menjadi pembicara ngofi di Pondok Pesantren Al-Azhar Tugung, Sempu. Kang Mahsun menghubungi saya, menawarkan agar Gus Malik Blokagung diberikan kesempatan untuk bisa mengisi acara ngofi, untuk waktunya kapan, dia ikut saja dengan keputusan teman-teman MATAN Banyuwangi.

Gayung bersambut. Disaat kami hendak melaksanakan ngofi di Blokagung dan belum membicarakan siapa yang akan menjadi pengkaji kitab Mihanussaniyah, Kang Mahsun datang dengan memberikan kabar menggembirakan. Sebelum saya memastikan tanggal untuk memberikan informasi permintaan menjadi pembicara buat Gus Malik, saya terlebih dahulu konfirmasi lagi kepada Pak Aris. "Jadinya kapan Pak tanggal ngofinya? Untuk pembicaranya, ada tawaran dari Kang Mahsun, insya Allah Gus Malik siap mengisi".

"Akhir bulan oktober saja Gus, sekalian bersama masyarakat mengadakan acara maulid", jawabnya. Saya menghubungi Kang Mahsun kembali, untuk meminta tolong memintakan fotonya Gus Malik yang nantinya akan dipajang di meme acara ngofi akhir Oktober nanti. "Saya carikan dulu Gus". "Siap". Belum genap satu hari, Kang Mahsun sudah mengirimkan foto Gus Malik yang sedang mengaji kitab Ihya' Ulumiddin milik Imam Ghozaly di pesantrennya.

Imam tahlilnya saya yang memutuskan sendiri, biar tidak terlalu jauh, saya ambilkan dari Muharrik MATAN Banyuwangi yang rumahnya juga berada di Blokagung yakni Pak Affandi. Setelah informasi dirasa lengkap, saya mengirimkan info secara tertulis kepada Gus In'am dan Gus Rizki. Kali ini keduanya saya berikan semuanya, harapannya akan ada dua meme dengan desain yang berbeda yang bisa kami sebarkan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun