Ditulis oleh Muhammad Farhan Al Ghifari
Pendahuluan
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi tingkat penggunaan ulang dalam implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) di sektor telekomunikasi. Penelitian ini berfokus pada tiga perusahaan, yang disebut sebagai Telco 1, Telco 2, dan Telco 3, yang memiliki karakteristik yang sama, yaitu implementasi lima komponen SAP dan penggunaan metodologi Accelerated SAP (ASAP). Pendekatan penelitian mengikuti pedoman studi kasus oleh Robert Yin, memastikan relevansi industri dan kolaborasi antara perusahaan dan peneliti.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian ini melibatkan penggunaan model pengukuran penggunaan ulang berbasis Function-Point, yang diadaptasi untuk SAP, untuk menilai tingkat penggunaan ulang yang dicapai oleh setiap perusahaan. Model ini didasarkan pada Function Points Analysis (FPA) dan memberikan wawasan tentang tingkat penggunaan ulang untuk lima komponen SAP: Manajemen Material, Sistem Proyek, Akuntansi Keuangan, Penjualan dan Distribusi, dan Manajemen Layanan.
Temuan dan Implikasi
Temuan ini menunjukkan variasi dalam tingkat penggunaan ulang di ketiga perusahaan untuk proses-proses tertentu. Sebagai contoh, tingkat penggunaan ulang untuk Pemrosesan Faktur dengan Referensi berbeda antara Telco 1 (63%), Telco 2 (46%), dan Telco 3 (39%). Alasan untuk variasi ini tidak termasuk dalam cakupan penelitian ini, tetapi dianggap penting untuk diteliti lebih lanjut. Studi ini juga menyoroti pentingnya kesamaan kontekstual di antara organisasi yang mengimplementasikan proyek serupa dan memperingatkan agar tidak menyamaratakan hasil untuk perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di pasar yang berbeda atau dengan proses yang kurang terstruktur dan berbasis dokumen.
Hasil
Penelitian ini menemukan bahwa tingkat penggunaan ulang maksimum yang dicapai adalah 80%, yang mengindikasikan bahwa setidaknya 20% dari paket ERP tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi dan memerlukan penyesuaian. Tingkat penggunaan ulang bervariasi di berbagai modul dan organisasi. Temuan ini menunjukkan bahwa vendor ERP tidak boleh menjual terlalu tinggi mengenai penggunaan ulang paket mereka, dan pengadopsi ERP harus siap untuk melakukan penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka.
Kesimpulan