Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Krisis Barcelona dan Tantangan Kepelatihan Hansi Flick Menghadapi Musim 2025/2026

9 Agustus 2025   12:30 Diperbarui: 10 Agustus 2025   07:01 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Barcelona, HansibFluck. (Pierre Philippe Marcou/ AFP/ kompas.com)


Masa kepelatihan Hansi Flick menghadapi ujian berat menuju musim 2025/ 2026 ini. Perselisihan tim dengan kiper Ter Stegen dan hengkangnya bek tengah, Inigo Martinez, berpotensi memicu krisis yang bakal mengancam performa mereka di musim mendatang.

Ya, setelah menjalani musim yang luar biasa dengan memenangkan gelar ganda, juara La Liga dan Copa del Rey pada musim 2024/2025 lalu, Barcelona kembali difavoritkan bakal meraih pencapaian serupa pada musim ini. Kehadiran pelatih Hansi Flick, materi pemain yang mumpuni, khususnya di lini tengah dan depan serta performa tim yang sedang dalam peak performance menjadi alasan mereka pantas difavoritkan.

Meski demikian, situasi terkini sedikit tidak menguntungkan. Perselisihan dengan kiper Ter Stegen dan kepergian Inigo Martinez ke Arab Saudi dikhawatirkan bakal menjadi kerikil kecil yang bisa membuat Barcelona tergelincir.

Ada tiga masalah krusial yang perlu menjadi perhatian Barcelona menghadapi musim 2025/2026.

1. Efek domino friksi dengan Ter Stegen

Permasalahan dengan kiper Ter Stegen menjadi hal yang cukup krusial. Ya, permasalahan tim dengan kiper asal Jerman ini cukup pelik dan berpotensi memicu efek domino yang akan merugikan tim.

Seperti diketahui, Ter Stegen baru saja kehilangan posisinya sebagai kiper utama Barcelona setelah pelatih Flick lebih memilih kiper baru Joan Garcia dan Wojciech Szczesny sebagai andalan Barca pada musim ini. Performanya yang jauh menurun dan kebutuhan akan strategi tim dengan garis pertahanan tinggi menjadi alasan Flick tidak lagi mengandalkan Ter Stegen.

Situasi inipun kemudian mendorong klub untuk meminta sang pemain untuk mencari klub baru guna mengurangi beban klub dan juga demi kelangsungan karir Ter Tegen sendiri.

Namun Ter Stegen menolak untuk pergi. Kiper yang juga kapten tim ini merasa masih pantas menduduki posisi kiper utama dan mengatakan siap bersaing untuk merebut kembali posisi tersebut.

Situasinya pun menjadi serba rumit. Penolakan Ter Stegen bisa memicu perang dingin dan merusak keharmonisan di ruang ganti. Selain itu keberadaan kiper berusia 33 tahun ini sebagai pemain bergaji tinggi membuat beban finansial klub semakin berat.

2. Kepergian Inigo Martinez dan krisis di barisan belakang.

Kepergian Inigo Martinez pada awal musim panas tahun ini merupakan sebuah pukulan bagi Barcelona. Pemain berdarah Basque ini punya peran vital yang membantu kesuksesan Barcelona musim lalu.

Sebagai seorang bek tengah, Inigo merupakan tembok tangguh di barisan belakang Barcelona. Pemain yang terkenal vokal ini punya skill spesial, khususnya dalam membuat jebakan offside. Selain itu, Inigo juga merupakan sosok penting di ruang ganti dan memberi pengaruh pada pemain-pemain muda. Karena itu, kepergian Inigo merupakan sebuah kehilangan besar buat Barcelona.

Ya, kepergian Inigo ibarat ditinggal saat lagi sayang-sayangnya. Apalagi Barca juga belum punya sosok sepadan sebagai pengganti. Ini tentunya menjadi PR besar yang perlu segera dicari jawabanya.

3. Beban finansial dan kesulitan mendaftarkan pemain.

Seperti tiada ujung, krisis finansial masih saja menjadi momok bagi Barcelona. Ya, krisis yang melanda sejak lima tahun terakhir tersebut membuat Barcelona tak mampu memaksimalkan materi pemain mereka dan bahkan sering terancam gagal mendaftarkan pemain mereka di awal musim.

Kita tentu masih ingat ketika Lionel Messi terdepak dari tim pada tahun 2021 lalu karena aturan keuangan Liga Spanyol yang tak mampu dipenuhi Barcelona meskipun sang pemain sudah bersedia menurunkan gaji.

Begitu juga seperti pada musim lalu ketika Dani Olmo hampir saja gagal didaftarkan akibat tak memenuhi aturan tersebut. Sementara pada musim ini, pendaftaran dua rekrutan terbaru Barca, kiper Joan Garcia dan Marcus Rashford, juga masih menjadi tanda tanya.

Menghadapi situasi yang serba rumit ini tentunya menjadi tantangan berat bagi Hansi Flick sebagai manajer. Apalagi tuntutan fans sangat besar agar Barca terus berada di level tinggi seiring kesuksesan mereka musim lalu. 

Mampukah Flick memikul beban berat ini ?

Sebagai seorang pelatih, Flick tentunya harus siap menghadapi masalah-masalah seperti ini. Reputasinya sebagai pelatih kawakan menjadi taruhan. Karena itu tak boleh ada kata menyerah sebelum perjuangan benar-benar tuntas. Dan publik menunggu langkah apa yang akan diambil Flick.

Ada tiga poin yang perlu dicermati

1. Menunggu racikan Flick

Yang paling ditunggu tentu saja bagaimana racikan Flick untuk musim depan. Khususnya untuk sektor belakang yang kondisinya cukup rawan.

Satu yang pasti Flick harus segera mencari pengganti Inigo sebagai benteng pertahanan sekaligus sebagai pijakan awal membangun serangan. Sebuah tugas yang tak mudah tentunya.

Sejauh ini Barcelona punya beberapa nama yang bisa bermain sebagai bek tengah. Ada nama Pau Cubarsi yang sering menjadi tandem Inigo selama ini. Ada juga nama bek senior seperti Ronald Araujo dan Andreaa Christensen atau juga nama Eric Garcia yang sukses bertranformasi menjadi bek serba bisa.

Belakangan, Flick juga punya Gerard Martin yang sebelumnya mengisi posisi bek kiri, namun sukses melakoni peran sebagai bek tengah selama tur pra musim.

Nama terakhir sepertinya akan menjadi pilihan Flick untuk bertandem dengan Cubarsi musim depan. Dan bila hal ini terjadi maka posisi Martin sebagai back up dari Alejandro Balde di posisi bek kiri kemungkinan besar akan digantikan oleh Joffre Torrents.

2. Bagaimana Flick menyikapi kasus Ter Stegen

Selanjutnya publik juga menunggu bagaimana tindakan Flick selanjutnya menyikapi konflik dengan Ter Stegen. Maklum, konflik ini cukup rumit dan punya efek panjang yang merugikan tim.

Dalam hal ini ketegasan seorang Flick menjadi tuntutan dalam menyelesaikan masalah ini. Karena tanpa sebuah ketegasan bisa saja memunculkan perang dingin dan ketegangan di ruang ganti dan konflik yang lebih besar.

3. Memaksimalkan materi pemain yang ada

Terakhir, krisis keuangan yang melanda klub berpotensi membuat Flick harus bisa mengandalkan pemain seadanya. Ini tentunya menjadi tantangan bagi mantan pelatih Bayern Munchen tersebut untuk mampu memaksimalkan potensi mereka. Khususnya para pemain muda yang masih minim pengalaman.

Tak mudah untuk menjadi pelatih Barcelona. Apalagi dengan kondisinya yang tak menguntungkan seperti sekarang ini. Meski demikian, Hansi Flick dengan segala pengalamannya dan juga motivasinya untuk meraih sukses temtunya siap menghadapi segala tantangan yang ada dan bersiap menciptakan sejarah bersama Barcelona.

(EL)
Yogyakarta, 0908202t

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun