Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngabuburit Bermanfaat, Spirit Ramadan, dan Perjalanan Menuju Tuhan

8 Maret 2025   09:08 Diperbarui: 8 Maret 2025   10:04 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ngabuburit. (sumber : M Rizki Fauzan/ kompas.com)

Ngabuburit, kata yang satu identik dengan Ramadan. Sebuah kata yang merujuk pada kegiatan mengisi waktu sore hari menjelang buka puasa.

Ngabuburit sering diisi dengan aktivitas jalan-jalan keluar. Entah untuk berburu takjil atau malah berbagi takjil. Selain itu, ngabuburit juga tak jarang diisi dengan sekedar jalan-jalan sebentar atau nongkrong bersama teman dan sejawat menunggu waktu berbuka tiba.

Apakah ngabuburit hanya sekedar aktivitas mengisi waktu menunggu azan magrib bergema ?

Seharusnya tidak. Ngabuburit harusnya menjadi kegiatan yang memberi faedah. Apalagi kalau dikaitkan dengan spirit Ramadan yang mengajak kita untuk mendekatkan hubungan dengan Allah.

Ya, sejalan dengan tujuan Ramadan yang mengajak kita untuk menjadi insan yang bertakwa, maka ngabuburit seharusnya diisi dengan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat. Aktivitas yang membawa kita mengikuti jalur perjalanan menuju Tuhan.

Dalam hal ini tentunya aktivitas yang dilakukan hendaklah aktivitas yang disukai Allah dan bernilai ibadah. Bukan sekedar pengisi waktu yang terkesan sia-sia saja.

Bagaimana caranya menghadirkan ngabuburit yang berfaedah ? Yang sejalan dengan spirit Ramadan dan membawa kita dalam perjalanan menuju Allah ?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Ngabuburit digunakan sebagai waktu memperdalam ilmu agama.

Belajar ilmu agama adalah sebuah kewajiban. Dengan belajar agama kita punya pedoman tentang cara hidup beragama. Tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Karena itu, belajar ilmu agama jangan sampai ditinggalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun