Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Harry Kane, Antara Trofi dan Tantangan untuk Pembuktian Kualitas Diri

14 Agustus 2023   06:27 Diperbarui: 14 Agustus 2023   14:45 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Kane dalam debut bersama Bayern Muenchen. Foto : Kai Pfaffenbach/ Reuters/theguardian.com

Raihan trofi adalah pembuktian akan sebuah prestasi. Tanpa trofi, kisah seorang pemain hanyalah sebuah kisah ironi.

Bagi seorang Harry Kane, memenangkan sebuah trofi mungkin hanyalah mimpi. Dalam satu dekade karir sepak bola yang telah dibangun pemain berusia 30 tahun ini, belum sekalipun dirinya mengangkat trofi bergengsi. Padahal statistik mencatat dirinya berada di level permainan terbaik saat ini.

Ada apa dengan Kane? Kenapa sebuah trofi seperti menjauh dari jangkauannya?

Kane sejatinya bukanlah pemain biasa-biasa saja. Kane merupakan pemain istimewa. Kemampuannya patut diandalkan. Satu kelebihannya adalah bahwa pemain yang menjadi rekrutan terbaru Bayern Muenchen ini bisa bermain di berbagai posisi dan memiliki tembakan akurat.

Posisinya aslinya adalah sebagai seorang penyerang tengah, namun Kane juga bisa bertransformasi menjadi second striker maupun pemain gelandang. Yang pasti, Kane menjadi andalan dalam urusan membobol gawang lawan.

Statistik mencatat Kane menjadi pemain tersubur dalam beberapa musim terakhir. Tiga kali menjadi pemenang sepatu emas membuktikan betapa suburnya dirinya.

Sedangkan di level klub, Kane sudah menasbihkan dirinya sebagai top skorer sepanjang masa bagi Spurs dengan catatan 267 gol dari 416 penampilan. Melewati rekor Jimmy Graves. Jadi, apa hal yang masih menjadi permasalahan bagi Kane?

Kane sepertinya berada di posisi yang kurang tepat. Keputusannya bertahan lama untuk Tottenham Hotspur, klub yang dibelanya sejak belia, terbukti tak memberi hasil yang signifikan. Prestasi tertingginya hanyalah menjadi runner-up Liga Champions pada tahun 2019 lalu dimana mereka takluk kepada kedigdayaan Liverpool yang menjadi juara kala itu.

Ya, bertahan di klub yang tak punya tradisi juara seperti Spurs seolah menjauhkan Kane dari tangga juara. Hal ini bukan sesuatu yang bagus untuk perkembangan karirnya. Maka, keputusannya untuk meninggalkan Spurs dan menerima tantangan Bayern Muenchen pada musim 2023/2024 ini merupakan sebuah keputusan yang tepat.

Tidak tanggung-tanggung, Kane dihargai cukup mahal dalam proses transfer ini. 100 juta Euro. Cukup mahal memang. Tapi sejatinya sepadan dengan kualitas Kane sendiri sebagai seorang mesin gol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun