Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gol Christian Pulisic dan Anti Klimaks bagi Iran

30 November 2022   08:08 Diperbarui: 30 November 2022   08:16 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Christian Pulisic mencetak gol ke gawang Iran. Foto: Odd Andersen/AFP/kompas.com

Drama matchday ketiga grup B Piala Dunia 2022 berakhir anti klimaks bagi Iran. Kekalahan 0-1 dari Amerika Serikat membuat mereka harus melupakan mimpi maju ke fase berikutnya. Dan gol Christian Pulisic mengantar Amerika Serikat menantang Belanda di babak 16 besar.

Ya, Iran dan Amerika Serikat harus saling jegal untuk memastikan satu tiket ke babak perdelapan final mendampingi Inggris. Iran sedikit diuntungkan. Hasil sekali kalah dan satu kemenangan membuat mereka hanya membutuhkan hasil seri untuk menyegel posisi runner up sebagai syarat untuk lolos dari fase grup.

Tekanan berada pada Amerika Serikat. Dua pertandingan sebelumnya mereka lalui dengan dua hasil seri. Karena itu mereka dituntut untuk memenangkan pertandingan terakhir agar bisa terus bertahan.

Karena itu, America Serikat cukup serius mempersiapkan laga ini. " Anggap saja kita memasuki fase gugur lebih awal ," kata pemain bek Walker Zimmerman sebagai cara memotivasi diri mereka.

Laga diawali dengan saling serang antar kedua tim. Amerika Serikat memasang tiga pemain menyerang Christian Pulisic, Timothy Weah dan Josh Sargent. Mereka didukung dua bek sayap Sergino Dest dan Antonee Robinson.

Sementara itu Iran mengandalkan Mehdi Taremi dan Sardar Azmoun untuk membongkar pertahanan Amerika Serikat. Keduanya ditopang Ali Gholizadeh, Ahmad Nourollahi, Ehsan Hajsafi dan Saeid Ezatollah dari lapangan tengah.

Belum ada gol tercipta di awal laga. Serangan-serangan yang dilakukan kedua tim tidak tepat sasaran dan mudah dipatahkan lawan. Namun Amerika bermain lebih agresif.

Dua kali sundulan dari Pulisic dan Weah di menit 11 dan 28 berhasil digagalkan kiper Iran, Alireza Beiranvand. Selanjutnya tendangan kaki keras Weah dari dalam kotak pinalti di menit 34 hanya melambung di atas mistar.

Gol akhirnya tercipta di menit 38.  Menerima umpan dari Weston Mc Kennie, Sergino Dest meneruskan dengan sundulan dari sisi kiri gawang Iran. Pulisic yang muncul di depan gawang menyelesaikannya dengan tendangan voli kaki kanan.

Sayang gol ini harus dibayar mahal. Pulisic yang bergerak tiba-tiba bertabrakan dengan kiper Iran saat mencetak gol. Pulisic pun akhirnya tak bermain di babak kedua dan digantikan Breandon Aaronson. Menurut laporan, Pulisic dinyatakan cedera perut.

Amerika sempat menambah gol ketika menjelang berakhirnya babak pertama lewat Timothy Weah. Namun gol ini dianulir karena Weah terjebak offside.

Iran yang membutuhkan hasil seri kemudian bermain lebih terbuka di babak kedua. Pelatih Queiroz memasukkan beberapa pemain bertipe menyerang seperti Ali Karimi, Samman Ghoddos dan Karim Ansarifard untuk mempertajam serangan. Namun mereka tetap saja kesulitan.

Belum ada peluang yang membahayakan gawang Amerika yang dijaga Matt Turner. Bola lebih banyak berputar di tengah.

Ghoddos sempat membuat peluang di menit 64. Tapi sundulannya masih melambung di atas gawanh. Berikutnya, peluang diperoleh Ali Karimi di menit 83. Namun sontelannya terlalu lemah sehingga bola mudah diamankan kiper Matt Turner.

Peluang bagus kembali didapatkan Irsn di masa injury time. Sayang, sundulan Morteza Pouraliganji yang menyambut tendangan bebas kembali melebar di samping gawang

Sebuah insiden terjadi saat menjelang berakhirnya laga. Pemain Iran meminta hadiah pinalti karena menganggap tarikan Cameron Carter Vickers terhadap Mehdi Taremi merupakan sebuah pelanggaran. Namun wasit tidak menggubrisnya. Skor pun bertahan 1-0 untuk keunggulan Amerika Serikat.

Mengomentari pertandingan ini, pelatih Iran, Carlos Queiroz, amat menyesalkan hasil negatif yang didapatkan pasukannya 

" Mimpi ini telah berakhir. Kami telah menciptakan peluang dan menghentikan pergerakan lawan. Tapi sepak bola tetap saja menghukum tim yang tidak mencetak gol," ujar Queiroz seperti dikutip dari The Athletic.

Sementara manajer Amerika Serikat, Gregg Berhalter, menyambut gembira hasil yang duperoleh Pulisic dan kawan-kawan.

" Saya bangga, kami telah menunjukkan apa yang kami bisa," ujarnya singkat.

Striker Timothy Weah juga menambahkan bahwa mereka telah membuktikan bahwa Amerika Serikat juga mampu bermain sepak bola dengan baik.

Sayang sekali, laga ketiga mereka berakhir anti klimaks bagi Iran. Sementara Amerika Serikat dengan kemenangannya dari gol Christian Pulisic ini, kini tercatat lolos tiga kali berturut-turut dari fase grup dalam tiga penyelenggaraan terakhir. Mereka sudah ditunggu Belanda yang menjadi juara grup A di babak 16 besar.

(EL)

Yogyakarta, 30112022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun