Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Yma o Hyd, Gareth Bale dan Sejarah Baru Wales

7 Juni 2022   08:39 Diperbarui: 7 Juni 2022   08:45 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gareth Bale dan timnas Wales merayakan kelolosan ke Piala Dunia 2022.Foto:Geoff Caddick/AFP/kompas.com

" Dwyt ti'm yn cofio Macsen

   Does neb yn ei nabod o

  Mal mil a chwe chant o flynyddoe dd

  Yn amser rhy hir i'r cof "

Demikian petikan awal lagu Yma o Hyd yang dinyanyikan Dafydd Iwann pada Minggu malam, 5 Juni 2022 di Cardiff City stadium. Malam itu Iwan memang sengaja diundang untuk menyanyikan lagu ciptaannya itu menemani timnas Wales di play off Piala Dunia 2022 zona Eropa.

Hampir empat puluh tahun lalu, tepatnya tahun 1983, Dafydd Iwan merilis sebuah lagu berbahasa Wales yang diberi judul Yma o Hyd. Sebuah lagu dengan lirik tentang kebanggaan pada budaya dan bahasa Wales. 

Empat dekade berlalu. Lagu gubahan Iwan ini makin populer dan mendapat tempat spesial di hati publik. Lagu ini bahkan sudah dianggap sebagai lagu kebangsaan kedua setelah lagu Hen Wland Fy Nhudau.

Yma o Hyd kini sudah menjadi chant wajib para suporter dalam mendukung timnas sepak bola mereka. Dalam dua pertandingan play off Piala Dunia 2022 melawan Austria dan Ukraina, panitia malah sengaja mengundang Iwan untuk menyanyikan lagunya ini sesaat sebelum pertandingan. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk membakar semangat  bertanding para pemain. Sebuah kehormatan bagi Iwan.

" Ry'n ni yma o hyd

  Er gwaetha pawb a phopeth "

Dafydd Iwan menyanyi penuh gairah. Membakar semangat para punggawa The Dragons, julukan timnas Wales. Puluhan ribu orang yang hadir di stadion ikut bernyanyi sebagai bentuk dukungan.

Dafydd Iwan tak hanya bernyanyi. Tapi juga memberi inspirasi. Para pemain Wales bertanding dengan semangat tinggi. Hingga akhirnya mereka sukses menorehkan prestasi.

Sejarah baru akhirnya tercipta. Ya, pada malam itu, malam kelima di awal bulan Juni 2o22 itu mimpi bangsa Wales akhirnya menjadi nyata.

 Negara tetangga Inggris ini baru saja memastikan kelolosan mereka ke Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah 64 tahun menunggu. Kemenangan 1-0 atas Ukraina pada pertandingan terakhir play off zona Eropa memastikan langkah mereka.

Ya, dengan hanya menduduki posisi runner up dibawah Belgia pada klasemen akhir kualifikasi zona Eropa, Wales harus memenangkan dua pertandingan pada partai play off untuk memastikan satu tiket. Dua tim yang menjadi musuh mereka berhasil dilumat.

Austria berhasil dikalahkan dengan skor 2-1 pada Maret lalu. Sedang pada pertandingan terakhir, tim asuhan Rob Page ini menang 1-0 atas Ukraina. 

Satu gol kemenangan Wales adalah ditentukan dari gol bunuh diri Andrey Yamalenko di menit 34. Gol bermula dari tendangan bebas Gareth Bale yang dicoba dibelokkan Yamalenko, tapi  bola malah  masuk ke gawang sendiri.

Kesuksesan timnas Wales ini melambungkan nama Gareth Bale. Bale adalah aktor penting dibalik keberhasilan ini . Pemain yang tampil dengan rambut dikucir ini adalah kapten sekaligus inspirator tim.

Sebagai pemain senior, Bale berjasa mengangkat performa tim. Dari sepuluh pertandingan yang dimainkan Wales, Bale bermain tujuh kali dan memberi sumbangan  gol terbanyak, yakni lima gol. Dua gol diantaranya diciptakannya di partai penting melawan Austria di semifinal play off.

Apresiasi tinggi diberikan Dany Gabbidon, mantan bek tengah Wales untuk Bale.

" Saya sangat bangga dengan semua anggota tim, khususnya Gareth Bale. Dia sudah menjadi pemain kelas dunia dan terus menghasilkan momen besar untuk Wales. Tapi bila tidak bermain di Piala Dunia akan menjadi penyesalan terbesar dalam karirnya. Beruntung dia bisa melakukan itu sekarang," ujar Gabbidon.

Nama Bale kini berada satu strip diatas nama-nama para seniornya seperti Mark Hughes, Ryan Giggs, Ian Rush,Jogn Toshack, Craig Bellamy, dan juga Garry Speed. Ya, Bale telah membuat pencapaian yang lebih tinggi dengan meloloskan negaranya ke Piala Dunia.

Generasi Gareth Bale tercatat menjadi salah satu generasi terbaik timnas Wales. Sebelumnya, mereka juga sukses dua kali lolos ke babak utama EURO 2016 dan 2020.

Performa mereka lumayan bagus. Pada EURO 2016 Gareth Bale dan kawan-kawan sukses menembus semi final sebelum dihentikan Portugal. Sementara pada pergelaran berikutnya EURO 2020 tahun lalu, mereka hanya sampai 16 besar setelah ditaklukam Denmark.

Tentang penampilan mereka pada Piala Dunia 1958 di Swedia lumayan bagus. Tim Wales yang kala itu diperkuat pemain seperti John Carles, Ivor Allchurch, Cliff James, Stuart William dan Jack Kelsey berhasil mencapai perempat final. Mereka disingkirkan Brasil yang kemudian tampil sebagai juara.

Tantangan kini sudah menunggu Gareth Bale dan kawan-kawan. Mereka tergabung di grup B bersama Inggris, AS, dan Iran. Ketiganya adalah langganan Piala Dunia.

Inggris menjadi tim terkuat grup ini dimana mereka saat ini berada di peringkat lima FIFA. Posisi Wales sendiri di urutan 18. Tak jauh beda dengan AS di posisi 15 dan Iran pada urutan 21. Jadi, secara garis besar kekuatan Wales dengan para rivalnya cukup berimbang. Artinya peluang lolos dari grup ini cukup besar.

Bagaimana performa Gareth Bale dan rekan di Qatar nanti ? Akankah mereka bisa menyamai pencapaian pendahulu mereka lebih dari setengah abad silam ?

Tentu saja mereka menginginkan itu. Atau bahkan bisa tampil lebih baik lagi di Piala Dunia perdana mereka di abad baru ini.

 Tapi apapun hasilnya nanti keberhasilan pasukan dengan seragam merah ini menembus Piala Dunia 2022 adalah sesuatu yang luar biasa. Seperti apa yang dikatakan sang kapten dalam wawancara dengan Sky Sport seusai laga 

" Ini adalah hasil terbesar dalam sejarah sepak bola Wales. Kami akan ke Piala Dunia. Ini yang kami upayakan sejak pertama kali datang ke sini, " komentar Bale.

Malam makin larut. Tapi pesta di Cardiff City stadium belum berakhir. Seisi stadion larut dalam euforia. 

Dafydd Iwan hadir di tengah lapangan. Mengenakan kemeja, jaket hitam, kaca mata dan syal warna merah menutupi  lehernya. Iwan kembali mengajak semua orang untuk terus menyanyikan lagu Yma o Hyd.

" Ry'n ni yma o hyd

  Er gwaetha pawb a phopeth "

Dua kalimat ini terus dinyanyikan berulang-ulang untuk mengabarkan bahwa Wales serius menatap Piala Dunia yang hanya tinggal setengah tahun lagi.

(EL)

Yogyakarta,07062022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun