Mohon tunggu...
Birgitta Wastu
Birgitta Wastu Mohon Tunggu... Guru - Do good. And good will come to you.

Be kind, be fair, be honest, be true, and all of these things will come back to you.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Teori Belajar Behaviorisme

10 September 2021   23:07 Diperbarui: 10 September 2021   23:12 3198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Psikologi Behaviorisme, adalah studi tentang perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.

Teori Behaviorisme bersifat objektif dan dapat diamati, dengan apa yang terjadi dalam pikiran seseorang yang tidak pernah benar-benar dapat diketahui atau di ukur.  

Perubahan perilaku terjadi melalui rangsangan yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan situasi dan kondisi lingkungan. Stimulasi adalah lingkungan belajar anak, baik yang dari internal maupun eksternal yang menjadi penyebab balajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak yang berupa reaksi fisik terhadap stimulasi.

Sejarah Teori Behaviorisme menurut Ivan Pavlov ( 1927 ) yaitu ahli fisiologi yang menemukan pengkondisian klasik pada anjing. Yang dimana menjelaskan beberapa pembelajaran tentang respons emosional dan fisiologi yang tidak disengaja. Teori ini sangat penting bagi guru untuk memahami penyebab pembelajaran yang tidak disengaja melalui kondisi klasik. 

Pengkondisian ini dapat penghadapi kepunahan atau pembelajaran dibatalkan karena tidak adanya stimulasi yang diberikan, serta ini dapat terjadi juga secara alami ketika beberapa jenis kejadian, mempunyai reaksi kecemasan yang parah. Salah satu contoh penyelesaian dalam kondisi klasik yang terjadi di kelas adalah dengan memberikan situasi yang membuat diri menjadi tenang dan santai. 

Berikutnya adalah Teori Behaviorisme menurut B.F. Skinner (1904 - 1990), Psikolog yang berasal dari Amerika dan yang mengembangkan kondisi operan.  

B.F.Skinner percaya bahwa perilaku pendidikan ditopang oleh imbalan, bukan karna kemauan atau keinginan yang bebas. Hal ini lebih melibatkan pengkondisian perilaku sukarela dan dapat dikontrol. Teori ini juga menghasilkan respon yang datang sebelum stimulus.

Dalam dunia pendidikan, terkadang guru dapat dengan sengaja menggunakan kondisi ini kepada siswa mereka, karena reaksi seseorang akan berubah terhadap perilaku kita. 

Dalam teori Skinner ini, dimana perilaku meningkat karena adanya penguatan positif dan penguatan negatif yang dapat merubah perilaku menjadi meningkat, yaitu dengan adanya stimulus yang menyenangkan atau tidak adanya stimulus dan yang tidak menyenangkan.  Perilaku menjadi menurun karena adanya hukuman atau kehadiran stimulus yang tidak menyenangkan. 

Terjadi perbedaan antara penguatan negatif dan hukuman yang terjadi dalam pendidikan menurut Skinner yaitu penguatan negatif atau sesuatu yang tidak menyenangkan dihapus, dan sebagai hasilnya siswa mungkin akan melakukannya lagi karena sesuatu yang terjadi itu bersifat baik. Namun untuk hukuman yaitu konsekuensi yang terjadi yang siswa tidak suka dan cenderung tidak melakukannya lagi karena sesuatu terjadi yang bersifat buruk. 

Pada akhirnya teori behaviorisme mempunyai kelebihan dalam dunia pendidikan, yaitu membiasakan guru untuk bersikap lebih jeli dan peka terhadap situasi dan kondisi dalam belajar, mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan untuk mendapatkan pengakuan positif, dan melalui hal pengulangan atau pelatihan yang berpusat pada guru, guru dapat mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun